3 Desa di Kecamatan Jenu Bebas Buang Air Sembarangan

Reporter: Ali Imron

blokTuban.com - Penyelenggaraan program kesehatan tidak terlepas dari peran lintas sektor yang ada. Lokakarya mini lintas sektor dilaksanakan guna mensinergikan kegiatan yang ada dengan program kesehatan sebagai upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat Kecamatan Jenu, Senin (17/2/2020).

Kegiatan dihadiri seluruh lintas sektor yang ada di Kecamatan Jenu, antara lain Kepala Desa, Koordinator Penyuluh Pertanian Kecamatan Jenu, Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tuban, Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S), Koordinator PLKB Kecamatan Jenu, Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI), dan FORKOPIMKA.

Kepala Puskesmas Jenu, dr. Dede Kurniawati menjelaskan, kegiatan kali ini diantaranya pemaparan program kerja puskesmas Jenu tahun 2020, capaian kegiatan 2020, pemberian piagam ODF (Open Defecation Free), dan pemberian tablet zinc pada balita stunting.

"Kami juga melakukan penandatanganan komitmen bersama membangun zona intergritas menuju WBK/WBBM serta mengikrarkan pakta integritas yang berisi peran serta dalam pencegahan dan pemberantasan KKN," tutur Dede yang didaulat sebagai dokter teladan di tahun 2019.

dr. Dede menambahkan, zona integritas adalah predikat yang diberikan kepada instansi pemerintah yang pimpinan dan jajarannya mempunyai komitmen untuk mewujudkan Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK), atau Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) melalui reformasi birokrasi.

Pemberian piagam ODF (Open Defecation Free) diberikan kepada desa Remen, Tasikharjo dan Purworejo karena desa tersebut sudah bebas buang air sembarangan ditahun 2019.

"Ada dua desa yang ditargetkan di tahun 2020 segera menyusul ODF yaitu Desa Sugihwaras dan Jenggolo," imbuhnya.

Pada kesempatan ini, juga dilakukan pemberian tablet zinc pada balita stunting selama 90 hari makan kepada 154 balita stunting.

Adapun angka stunting di Kabupaten Tuban tahun 2019 mencapai 17 persen dari total penduduk Kabupaten Tuban.

Puskesmas Jenu sebagaimana arahan Bupati Tuban, Fathul Huda terus mengawasi kebutuhan gizi serta semakin menggiatkan sosialisasi tentang angka kecukupan gizi. Keluarga anak penderita stunting juga diminta aktif bertanya mengenai kebutuhan gizi anak.

Sementara Camat Jenu, M. Maftuchin Riza mendorong 17 desa di wilayahnya bisa terbebas dari buang air sembarangan. Kebersihan merupakan kunci terhindar dari berbagai penyakit.

"Selamat kepada ketiga desa yang telah terbebas dari buang air sembarangan," tutup mantan Camat Bangilan. [ali/rom]