Reporter : Ali Imron
blokTuban.com - Kabupaten Tuban sebentar lagi memiliki dua kilang. Kilang PT. Trans Pasific Petrochemical Indotama (TPPI) sudah beroperasi, dan Kilang yaitu Grass Root Refinery (GRR) Tuban masih proses pembebasan lahan.
Proyek Pertamina tersebut sama-sama berada di Kecamatan Jenu. Dua kilang ini berkomitmen melibatkan warga lokal disetiap pekerjaan. Jikalau warga Tuban belum bisa, baru melibatkan tenaga kerja dari luar Tuban.
Disela Musyawarah Olahraga Kabupaten (Musorkab) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) pada Selasa (7/1/2020) pagi, Bupati Tuban, Fathul Huda menyorot keterbukaan tenaga kerja di kedua kilang itu.
"Orang Tuban yang mengerjakan tapi benderanya milik anak perusahaan," kata Bupati Huda kepada reporter blokTuban.com.
Fenomena tersebut, lanjut Bupati akan menghambat pekerjaan mereka. Keterbukaan harus diutamakan, dengan prinsip melibatkan warga sekitar. Hal yang paling mudah jika orang Tuban bisa kasihkan saja.
Satu lagi Bupati dua periode ini juga mendengar di PT. TPPI ada beberapa tukang las, tapi belum valid infonya karena hanya masukan. Untuk spesifikasi las di Tuban ada pelatihan-pelatihan sesuai dengan kebutuhan pabrik.
"Ini cek dulu. Kalau benar saya sesalkan," terangnya.
Dalam waktu dekat, Bupati akan memvalidasi, kalau betul iya berarti mereka tidak komitmen. Pemkab sendiri mengklaim telah memberi beberapa pelatihan. Jadi jangan dijawab telah menyekolahkan saja, tapi juga harus memberi kesempatan warga Tuban terlibat proyek yang besar.
Bupati kelahiran Montong tak ingi warganya hanya menjadi buruh. Selamanya tidak akan maju kalau hanya menjadi buruh. Saat ini harus diratakan semua yang memiliki kemampuan.
Dilain sisi, dua proyek kilang di Tuban telah berbuat banyak untuk masyarakat Bumi Wali. Manajer Proyek Pendampingan Pengadaan Tanah merangkap Humas GRR Tuban, M. Triyono menjelaskan semua kegiatan GRR langsung melibatkan warga lokal dan justru pemain utamanya orang lokal.
Land clearing semuanya warga lokal, juga BUMDES Desa Wadung untuk urusan supply ATK dan cathering. Sekarang pekerjaan Restorasi 20 hektare juga mengutamakan warga lokal.
Dalam proses pengadaan lahan, sebagai leading berdasarkan UU No. 02 Tahun 2012 memang Kepala Kantor ATR/BPN Tuban, tetapi dalam pelaksanaan di lapangan Tim Pendamping BPN yang di hire untuk membantu BPN adalah semua warga lokal.
"Belum ada satupun investor di Indonesia ini yang pabriknya saja belum berdiri, boro-boro sudah dapatkan untung, tetapi sudah gelontokan CSRnya bernilai milyaran rupiah untuk beasiswa putra-putri warga terdampak kuliah di PEM AKAMIGAS Cepu," tegas Triyono.
Begitupula PT. TPPI bekerjasama dengan UPT BLK Tuban telah membekali 20 pemuda Kecamatan Jenu dengan pelatihan K3 teknis scafolding periode IV November 2019.
TPPI di tahun 2018 juga telah menggelar pelatihan dua kali pengelasan 3G. GM TPPI, Sugeng Firmanto tertarik meningkatkan kapasitas peserta 3G menjadi 6G.
"Peserta las 3G saat ini sudah berpencar karena telah diterima di beberapa perusahaan. TPPI akan tetap mendatanya supaya ketrapilan peserta 3G bisa naik menjadi 6G," sambungnya.
Ditambahkan PR & CSR Section Head PT TPPI Tuban, Taheran Sidik Prabowo di Kilang TPPI memiliki 441 orang pekerja. Mereka berasal dari Desa Purworejo 7 orang, 24 Tasikharjo, 40 Remen, 1 orang dari Mentoso, 21 Jenu, Desa Jenu 33 orang, Tuban 253 orang dan non Tuban 62 orang.
"Komposisi ring 1 ada 29%, komposisi Tuban 57%, dan komposisi non Tuban 14%. Dari komposisi ini orang Tuban lebih diutamakan bekerja di TPPI," tutupnya. [ali/ito]
Tak Sekedar Buruh, Bupati Dorong Warganya Ambil Proyek Besar di Kilang
5 Comments
1.230x view