12:00 . Lirik Lagu Ikan Dalam Kolam Versi Sholawat, Bila Ingin Melihat Nabi   |   11:00 . Temukan Pernak-pernik Khas Ziarah Makam Wali di Tuban   |   10:00 . Hari Penting Nasional dan Internasional Selama Juni 2023, Ada 4 Tanggal Merah   |   09:00 . Naik Lagi, Harga Emas Antam Awal Juni 2023 Dibandrol Rp1.060.000 Per Gram   |   08:00 . Perbedaan Umrah dan Haji dari Hukum hingga Kewajiban   |   07:00 . Pemerintah Melanjutkan Pengembangan Borobudur Sebagai Wisata Super Prioritas   |   21:00 . Kota Surabaya Berikan Penghargaan pada Mamuk Ismuntoro, Pegiat Literasi Visual   |   19:00 . Pejabat Struktural Lapas Kelas IIB Tuban Ikuti Penguatan Kinerja Sesuai Aturan Kemenkumham   |   18:00 . BMKG Tuban Prediksi Puncak Musim Kemarau Agustus 2023   |   17:00 . Stok Aman, Harga Komoditas Telur Ayam Berangsur Turun di Tuban   |   16:00 . 2 Anggota Polres Tuban Dilaporkan ke Propam Polda Jatim, Kapolres : Tak Masalah   |   15:00 . Tekan Inflasi Pasca Lebaran 2023, Pemkab Tuban Gelar Panga Murah Pastikan Bahan Pokok Aman   |   14:00 . Tim Sepatu Roda Berharap Pemkab Tuban Segera Realisasikan Lintasan Berstandar Nasional   |   13:00 . Mari Stunting Kita Geruduk Bareng   |   12:00 . Tuban, Kota Tanpa Kritik Seni Pertunjukan   |  
Thu, 01 June 2023
Jl. Sunan Muria no 28, Kelurahan Latsari, Kecamatan/Kabupaten Tuban, Email: bloktuban@gmail.com

Warga Panik Air Bengawan Solo Naik, Tanggul Ambles Lagi

bloktuban.com | Friday, 27 December 2019 11:00

Warga Panik Air Bengawan Solo Naik, Tanggul Ambles Lagi

Reporter: Ali Imron

blokTuban.com - Warga Desa Sembungrejo, Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban saat ini panik karena tinggi muka air di Sungai Bengawan Solo bertambah. Naiknya air tersebut ternyata diikuti amblesnya tanggul penahan banjir.

"Sudah lima hari terakhir ambles lagi," kata Sumito warga setempat, Jumat (27/12/2019).

Sumito menjelaskan amblesnya tanggul sungai terpanjang di Pulau Jawa ini sepanjang 100 meter dengan lebar 30 centimeter. Warga berharap ada perbaikan tanggul permanen, supaya tidak terjadi bencana banjir.

Di waktu yang sama, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban dan Camat Plumpang, Saefiyudin juga meninjau lokasi.

Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekontruksi (RR) BPBD, Rustami mengatakan perbaikan tanggul berulang kali dilakukan dengan cara mengurug, yang merupaka usaha swadaya masyarakat setempat.

"Terakhir tanggul yang sebelumnya retak dan ambles sudah dibronjong," terang Rustami.

Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengaw Solo juga mengatakan kondisi tanah lumpur bergerak. Kalau dibronjong saja semakin ambles.

Sementara sampai musim hujan 2019, kondisi retak sudah ditangani dengan tanah pedel. Hasil dari kunjungan Komisi 4 DPRD bersama BBWS perlu kajian untuk membangun tanggul permanen.

"Jika tanggul ini jebol diprediksi ada 3 kecamatan terdampak," terangnya.

Sebelumnya, Ir. Iskianto MT, PLH Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo menjelaskan bila tak ada penahan tanah, yang mana air sebenarnya merupakan penahan pada tanggul bantaran, bakal mengancam terjadi longsor.

"Dari BBWS sudah melakukan koordinasi dan kerjasama dengan masyarakat. Untuk penanganan permanen, harus melalui tahapan kajian teknis dulu. Karena di Plumpang cukup parah," bebernya.

Data BBWS kondisi Sungai Bengawan Solo memiliki 19 titik longsor. Titik longsor kritis ada tiga, salah satunya di Plumpang. Untuk longsor sedang ada 16 titik yang terdata.

Saat kunjungan kerja di  Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Ketua Komisi 4 DPRD, Tri Astuti berharap ada anggaran dari pusat agar dibangun tanggul permanen di sepanjang Bengawan Solo yang selama ini sering menjadi bencana rutin banjir akibat luapan sungai.

Diketahui, tanggul di Sembungrejo retak pada 15 Oktober 2019, dengan volume longsor sepanjang 70 meter dengan kedalaman 2,5 meter. Setelah di lakukan pengurukan ternyata terjadi longsor lagi yang semakin parah yaitu kedalaman tiga meter dengan panjang 125 meter. [ali/col]

Tag : Tanggul, bengawan



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokTuban TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat