Reporter: M. Anang Febri
blokTuban.com - Puncak kemarau yang diperkirakan jatuh pada Agustus 2019 ini, mengakibatkan sejumlah wilayah di Kabupetan Tuban mengalami kekeringan. Salah satunya di Desa Dagangan, Kecamatan Parengan.
Kepala Desa Dagangan sudah melaporkan kondisi di desanya pada 30 Juli 2019 lalu. Kondisi kekeringan itu dilaporkan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban. Akibat kekeringan, 6 dusun di desa ini terdampak.
"Tim bidang Rehabilitasi dan Rekontruksi Jitupasna BPBD Tuban telah melakukan assessment ke lokasi desa terdampak kekeringan tersebut dengan didampingi pihak pemerintah desa," ujar Tim Jitupasna BPBD Tuban, Frendi Setiawan saat dikonfirmasi blokTuban.com, Sabtu (10/8/2019).
Dijelaskan dia, 6 dusun terdampak yakni Dusun Krajan, Petak, Sumberan, Tanjung, Sekarpetak, dan Dusun Brangkali. 177 Kepala Keluarga (KK), dengan total 571 jiwa di Dusun Krajan terdampak kekeringan.
Kekeringan di Dusun Petak juga berdampak pada 160 KK meliputi 594 jiwa. Sementara dampak kekeringan di Dusun Sumberan berimbas pada 465 KK dengan total 1499 jiwa. Dusun ini sekaligus wilayah paling banyak terdampak kekeringan di Desa Dagangan.
Kemudian Dusun Tanjung, 240 KK meliputi 797 jiwa, Dusun Sekarpetak 183 KK, 581 jiwa dan Dusun Brangkali dengan total 105 KK mencakup 364 jiwa ternak kekeringan.
"Berdasarkan hasi kaji cepat di lapangan, diketahui bahwa desa tersebut memang membutuhkan pasokan air bersih. Mengingat, sumber mata air kering, dan jarak sumber air terdekat mencapai 3 km. Itupun debit airnya menipis," paparnya.
Upaya penanggulangan kekeringan itu salah satunya dengan droping air bersih ke wilayah kekeringan.
‘’Hari ini mulai dilakukan droping di 6 desa dusun itu,’’ katanya. [feb/ono].