Produksi Kilang Balongan 125 Ribu BPH

Reporter : Ali Imron

blokTuban.com - Kilang Minyak Revinery Unit (RU) VI Balongan saat ini jumlah produksinya masih 125 ribu Barel Per Hari (Bph). Setelah dikembangkan kilang ini bakal produksi hingga 300 ribu BPH, atau setara produksi awal Kilang Tuban.

Unit Manager CSR RU VI Balongan, Eko Kristiawan menjelaskan kilang keenam dari tujuh kilang Direktorat Pengolahan PT Pertamina (Persero) dengan kegiatan bisnis utamanya adalah mengolah minyak mentah (Crude Oil) menjadi produk-produk BBM (Bahan Bakar Minyak), Non BBM dan Petrokimia

RU VI Balongan mulai beroperasi sejak tahun 1994. Kilang ini berlokasi di Indramayu (Jawa Barat) sekitar ±200 km arah timur Jakarta, dengan wilayah operasi di Balongan, Mundu dan Salam Darma. Bahan baku yang diolah di Kilang RU VI Balongan adalah minyak mentah Duri dan Minas yang berasal dari Propinsi Riau.

Keberadaan RU VI Balongan sangat strategis bagi bisnis Pertamina maupun bagi kepentingan nasional. Sebagai Kilang yang relatif baru dan telah menerapkan teknologi terkini, Pertamina RU VI mempunyai nilai ekonomis yang tinggi.

Dengan produk-produk unggulan seperti Premium, Pertamax, Pertamax Plus, Solar, Pertamina DEX, Kerosene (Minyak Tanah), LPG, Propylene, Pertamina RU VI mempunyai kontribusi yang besar dalam menghasilkan pendapatan baik bagi PT Pertamina maupun bagi negara.

"RU VI Balongan mempunyai nilai strategis dalam menjaga kestabilan pasokan BBM ke DKI Jakarta, Banten, sebagian Jawa Barat dan sekitarnya yang merupakan sentra bisnis dan pemerintahan Indonesia," kata Eko dalam paparannya kepada media Kabupaten Tuban-Bojonegoro dalam gathering Pertamina MOR V, Senin (29/7/2019).

Sejalan dengan tuntutan bisnis ke depan, Pertamina Balongan terus mengembangkan potensi bisnis yang dimiliki melalui penerapan teknologi baru, pengembangan produk-produk unggulan baru. Sekaligus penerapan standar internasional dalam sistem manajemen mutu dengan tetap berbasis pada komitmen ramah lingkungan.

Sementara, Manager Comrel Pertamina MOR V, Rustam Aji menambahkan, tujuan utama kegiatan ini Pertamina ingin mempererat tali silaturahim media partner MOR V area Tuban-Bojonegoro. Meskipun sudah beda direktorat, di Tuban akan dibangun Kilang baru. Kalau tidak ada perubahan bisa beroperasi tahun 2025 atau 2026.

"Di Balongan akan lebih jelas kilang Pertamina dan yang paling modern," terangnya.

Lebih lanjut, kata Rustam yang menjadi harapan dari MOR V yaitu terkait proses bisnin Kilang Balongan. Bagaimana cara mengatasi isu lingkungan, pengolahan, produksi, hingga program CSR yang sudah dilakukan di RU VI Balongan. [ali/ito]