Reporter: Nidya Marfis H.
blokTuban.com - Dalam kurun waktu dua minggu terakhir, harga cabai di Kabupaten Tuban mengalami kenaikan yang signifikan. Dari hari biasanya yang hanya Rp20.000 sampai Rp25.000 per kilogram kini harga mencapai Rp65.000 per kilogramnya. Hal tersebut membuat sejumlah warga di Kabupaten Tuban resah.
Salah satu pedagang yang berjualan di Pasar Baru Tuban, Kartipah (60) mengatakan, sudah sekitar dua minggu harga cabai mengalami kenaikan.
"Biasanya harga cabai rawit Rp20.000 sampai Rp25.000 per kilogramnya, kini naik menjadi Rp65.000. Sedangkan, cabai keriting biasanya Rp30.000 per kilogramnya, saat ini naik menjadi Rp70.000. Untuk harga cabai lompong merah biasanya Rp40.000, saat ini naik menjadi Rp65.000.
"Sudah sekitar dua minggu ini, harga naik," ungkap Kartipah, Kamis (18/7/2019)
Ia menambahkan, hal tersebut membuat penjualannya mengalami penurunan. Dari yang biasanya membeli 5 kilogram kini hanya membeli 2 kilogram.
"Sekarang jarang ada yang membeli banyak, jadi kalau jual ya sedikit takut nggak habis," ungkapnya.
Lonjakan harga ini membuat sejumlah warga terutama ibu-ibu resah seperti, warga asal Kelurahan Karang, Kecamatan Semanding Sri wahyuni (49), ia merasa bingung biasanya uang Rp5.000 sudah mendapat seperempat cabai, kini hanya mendapat satu ons.
"Biasanya beli cabai Rp5.000 bisa untuk masak selama satu minggu, kini hanya bisa 2 sampai 3 hari," ungkap Sri.
Di tempat tepisah, Dinas Koperasi, Perdagangan dan Perindustrian (Diskoperindag) Kabupaten Tuban, membenarkan sudah sekitar 15 hari terakhir ini harga cabai mengalami kenaikan.
"Memang harga cabai saat ini mengalami kenaikan," ungkap Kasi Retribusi, Diskoperindag Tuban, Ngali Rofiq.
Ia menjelaskan, penyebab harga cabai mengalami kenaikan dikarenakan musim kemarau sehingga tanaman cabai banyak yang mati.
"Lama tidak turun hujan, jadi tanamannya mengering terus mati," ungkapnya.
Lebih lanjut, ditanya terakit pihaknya solusi untuk menstabilkan harga. Pihaknya belum bisa menetukan, karena kenaikan harga tidak hanya terjadi di Tuban saja melainkan di kota - kota lainnya.
"Belum bisa karena, mau ambil dari luar kota juga sama sedang naiknya," tandasnya. [nid/col]