Reporter: Ali Imron
blokTuban.com - Tidak hanya Menpora, Imam Nahrawi, Gubernur Jatim, Khofifah dan seluruh kontingen Porprov VI Jatim 2019 yang puas dengan aksi spektakuler upacara penutupan di Stadion Tuban Bumi Wali. Masyarakat Tuban dan Jatim umumnya juga merasakan hal yang sama.
Di balik itu semua, kesuksesan acara yang rencananya dua tahunan ini berkat kekompakan tim dan dukungan anggaran yang memadai. Besarannya dana pun membuat publik penasaran.
Kepada blokTuban.com, Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Tuban, Sulistiyadi buka-bukaan soal anggaran Porprov tahun ini. Tuban sebagai salah satu tuan rumah Porprov, dipercaya menggelar 12 Cabor dan penutupan.
"Total APBD Tuban ada sekitar Rp2 miliar lebih," kata Didit sapaan akrabnya, Senin (15/7/2019).
Dari Rp2 miliar lebih 15 juta dipergunakan untuk launching Mascot Si Lawe, kirap api, dan pertandingan porprov di 12 Cabor dan kegiatan penutupan.
Sedangkan bantuan dari provinsi yang dikelola oleh Pengurus Besar (PB) Porprov Jatim sebesar Rp650 juta. Di antaranya untuk kembang api, kaldrond dan taman closing, dan untuk kebutuhan media center.
Sementara partisipasi pengusaha dan masyarakat untuk pemasangan umbul umbul sepanduk dan bener porprov. Serta pengecatan tribun stadion dan penggratisan/pengurangan besaran sewa venue dan lain sebagainya Didit tidak bisa merinci detailnya.
Dari anggaran sebesar itu, tahun 2019 ini Tuban mendapat poin 99 dan berada di peringkat 11 besar. Prestasi ini meleset dari target Bupati Fathul Huda, yang menginginkan Tuban masuk 10 besar. Begitipula Ketua KONI Tuban Mirza Ali Mansyur menarget 155 poin. [ali/lis]