Reporter: M.Anang Febri
blokTuban.com - Pernah dengar kata Brongkos Wangon? Atau Beteng Mereng? Sudah pasti ada yang tahu, juga tak sedikit yang asing akan sebutan ikat kepala khas Tuban ini.
Ya, ikat kepala atau blangkon, juga familiar dengan sebutan 'udeng' di sebagain besar wilayah Kabupaten Tuban, rupanya menjadi bagian spesial dari identitas orang-orang dinas di area Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Tuban.
"Kalau Banyuwangi punya pakaian adat Jebeng Tole, Tuban ada Brongkos Wangon," ungkap Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan Disparbudpora Kabupaten Tuban, Sumardi kepada blokTuban.com, Rabu (26/6/2019).
Lebih lanjut, lelaki yang akrab disapa Mardi itu menjelaskan, pakaian adat Banyuwangi jenis kebaya dipakai khusus setiap hari Selasa, mulai dari anak-anak usia Sekolah Dasar sampai orang pemerintahan.
Sedang di Tuban, sambungnya, khusus hari Rabu seragam dinas mengenakan kemeja putih bawahan hitam, lengkap dengan blangkon Brongkos Wangon sebagai udeng atau ikat kepala.
"Mulai apel pagi sampai sore digunakan terus. Harusnya begitu, saya juga pakai," tuturnya.
Kendati begitu, Blangkon Beteng Mereng yang istilah selatan Tuban terkenal dengan namanya Brongkos Wangon tersebut belum banyak digunakan pada kantor-kantor dinas lain.
Padahal, seharusnya semua kantor dinas menggunakan Brongkos Wangon setiap hari Rabu sebagai seragam dan identitas Tuban. Mulai apel pagi, hingga jam kerja usai.
Jika diterapkan secara tertib, tak menutup kemungkinan kebudayaan tersebut bakal melekat sampai generasi-generasi muda, lebih khususnya anak-anak sekolah.
Di samping Brongkos Wangon, ada beberapa Udeng khas Tuban yang mestinya dikenal masyarakat lokal, seperti Udeng Layaran, Tutup Masin, dan Blarak Sempal. [feb/lis]