Setelah Biogas, TPA Gunung Panggung Diminta Hasilkan Listrik

Reporter : Ali Imron

blokTuban.com - Fraksi PDI P DPRD Tuban menyinggung kondisi TPA Gunung Panggung di Kelurahan Gedongombo, Kecamatan Semanding. Sampah harus segera ditangani serius. Jika tidak akan menjadi problem serius. 

Perwakikan Fraksi PDI P, Tulus Setyo Utomo meminta Pemkab merencanakan pengolahan sampah dengan teknologi yang sudah modern. Olahan sampah jadi Biogas masih menimbulkan bau tak sedap.

"Selain Biogas sampah harus diubah jadi energi listrik. Disamping itu perlu adanya perluasan lahan," ucap Tulus. 

Menyikapi hal itu, Wakil Bupati Tuban, Noor Nahar Hussein menjelaskan, jauh sebelum ditanyakan oleh DPRD, Pemkab sudah mengantisipasi. Pertama, ada keinginan memperluas lahan TPA Gunung Panggung. Kendalanya permintaan harga lahan terlalu mahal. 

"Itu tanah TN tapi mintanya sudah Rp200 ribu/meternya. Harga itu sudah lima tahun yang lalu," terang Noor Nahar kepada blokTuban.com. 

Wabup juga berkeinginan jika pengolahan sampah di TPA bisa menggunakan teknologi tinggi. Untuk yang biogas selama ini sudah berjalan, karena prosesnya tidak rumit cukup sampah ditutup saja. 

Sementara untuk pengolahan sampah skala industri besar, jumlah sampah di TPA belum mencukupi. Minimal ada sampah 30 ribu ton/harinya sehingga bisa diolah seperti di tempat lain. 

"Saat ini sampah di TPA hanya 14 ribu ton per harinya, jadi kurang separuh lebih," jelasnya. 

Kapasitas sampah tersebut berasal dari Kecamatan Palang, Tuban, Jenu, dan Merakurak. Otomatis belum mampu mencukupi kebutuhan pabrik berskala besar yang dimaksud. Hal itu yang melatarkbelangi pengolahan sampah di Tuban menjadi biogas. 

Biogas yang dihasilkan pun juga sudah dialirkan ke sekitar kurang lebih 100 KK. Sebelumnya hanya 84 KK, karena memang produksi Biogas masih kecil. 

"Kami rasa pengolahan sampah sudah optimal. Di TPS juga sudah dikembangkan sekarang," tutup politisi kelahiran Rengel. [ali/col]