Reporter: Ali Imron
blokTuban.com - Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dan Naker Pemkab Tuban, bekerja sama dengan Balai Latihan Kerja (BLK) Provinsi Jawa Timur, memberikan pembinaan dan pelatihan keterampilan kerja pada 32 peserta dari lulusan SMA dan SMK selama dua bulan untuk keterampilan Las 1G-3G, yang medaftar pada dinas terkait.
Selain itu, mengadakan pelatihan kewirausahaan yang dilakukan di tiap kecamatan guna menciptakan keterampilan bagi generasi muda dan ibu rumah tangga.
Kepada blokTuban.com, Kasi Pelatihan dan Produktivitas tenaga kerja Dinas PTSP dan Naker, Sri Lestari mengungkapkan, tujuan dari diadakannya pelatihan ini untuk menyiapkan tenaga kerja siap pakai dan menyongsong proyek atau pembangunan kilang minyak New Grass Root Refinery (NGRR).
“Agar masyarakat Tuban menjadi tenaga kerja yang siap pakai dan bersertifikat menyongsong kabupaten Tuban sebagai kota industri,” ujarnya, Rabu (20/3/2019).
Para peserta akan mendapatkan sertifikat dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) yang dinyatakan lulus. Selain dari 32 peserta pelatihan Las 1G-3G ini, akan diseleksi pula untuk mengikuti pelatihan Las 4G.
Pelatihan yang anggarannya bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau (DBHCHT) Kabupaten Tuban ini merupakan pelatihan berbasis kompetensi, guna mengurangi angka pengangguran terbuka di Bumi Wali.
Selain mendapatkan pelatihan, peserta juga mendapat uang transport dan makan siang.
Kasi Pengembangan dan Perluasan Kesempatan Kerja Kabupaten Tuban, Fauzi Mahrus menambahkan, pemkab juga mengadakan pelatihan kewirausahaan yang dilakukan di tiap kecamatan guna menciptakan keterampilan bagi generasi muda dan ibu rumah tangga.
Dari 20 Kecamatan di Tuban, lima Kecamatan sudah mendapatkan pelatihan kewirausahaan, yaitu Kecamatan Montong, Singgahan, Grabagan, Tambakboyo dan Bancar.
“Akan kami lakukan secara bertahap sampai seluruh kecamatan mendapatkan pelatihan,” ungkap Fauzi.
Pelatihan berbasis kompetensi guna untuk menyiapkan calon tenaga kerja di sektor formal, diharapkan masyarakat lokal dapat ikut serta berperan dalam perkembangan industri di kabupaten tujuan investasi di Jatim.
“Warga Tuban harus memiliki kompetensi yang unggul agar tidak hanya menjadi penonton perkembangan industri di Tuban,” pungkasnya. [ali/rom]