Banjir Rendam Buku, Musala, dan Batalkan Ujian

Reporter : Ali Imron

blokTuban.com - Banjir kembali menerjang KB/RA Muslimat NU dan MI Salafiyah Desa Mandirejo, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Banjir kali ini merendam buku, kelas, musala. Bahkan akibat genangan air ini, ujian Penilaian Tengah Semester (PTS) batal digelar.

"Banjir bandang kiriman ini gara-gara hujan lebat semalam," ujar Guru KB/RA Muslimat NU Salafiyah, Khusnul Afidah, ketika ditemui blokTuban.com di lokasi, Rabu (6/3/2019).

Lembaga di bawah naungan Yayasan Salafiyah Merakurak ini, menjadi langganan terjangan banjir. Sungai di depan sekolah tak mampu menampung debit air, akhirnya meluber ke dalam kelas. 

Tiap kali banjir, proses belajar mengajar langsung diliburkan. Para siswa kembali masuk, jika kondisi sekolah sudah bersih dari sisa lumpur. Biasanya seluruh guru akan kerja bakti, dan memastikan lingkungan sekolah aman dan nyaman untuk belajar. 

"Hari ini mulai diliburkan, besok tanggal merah dan Jumat semoga bisa dipakai belajar,"  harapnya.

Tercatat sejak tahun 1995, yayasan Salafiyah terdampak banjir bandang. Dua tahun terakhir tidak ada banjir, dan baru di awal 2019 banjir kembali melanda. 

Secara rinci yang terendam yaitu tape, alat peraga, lemari, buku-buku, kantin, UKS, kelas, tempat wudlu, kolam renang. Tinggi air di halaman sekolah setinggi lutut orang dewasa. 

Guru MI Salafiyah, Abdur Rofiq, menjelaskan semestara ujian PTS diliburkan dan diundur jadwalnya. Ujian dimulai hari Jumat pekan lalu dan selesai Sabtu besok. 

"Gak ada kelas atau buku yang terendam. Hanya aktifitas belajar diliburkan," pungkasnya. [ali/ono]