Reporter: M. Anang Febri
blokTuban.com - Fenomena membludaknya populasi ulat yang tersebar di hampir semua wilayah hutan jati, yang berada di titik-titik kecamatan yang ada di Kabupaten Tuban, sempat heboh di masyarakat umum. Warga sekitar hutan Jati, hingga netizen yang mengetahui fenomena tersebut dibuat bergidik sebab ulat-ulat yang bertebaran.
Berikut fakta dibalik fenomena Uulat yang datang di awal musim penghujan ini.
Dijelaskan oleh salah satu pakar Fisika asal Bumi Wali sebutan lain Kabupaten Tuban, jenis ulat tak berbulu yang hadir membludak di wilayah hutan Jati memang muncul ketika awal musim penghujan. Yakni, antara bulan November d bulan Januari.
Hal tersebut juga memungkinkan sebab bebarengan dengan tumbuhnya daun-daun Jati baru pasca meranggas di musim kemarau.
"Ulat itu kan nyerang daunnya," buka Ahmad Fauzi Hendatmoko.
Dijelaskan lagi oleh Dosen Fisika Universitas Terbuka (UT) Tuban itu, meskipun sama-sama ulat, akan tetapi jenis ulat Jati itu berbeda dengan ulat yang berbulu. Menurutnya, daur hidup ulat tersebut hampir mirip dengan jenis ulat yang lain.
"Dia juga pasti mengalami metamorfosis," imbuhnya.
Menurut referensi dari salah sumber miliknya, spesies ulat dewasa yang sering disebut Ngengat tersebut, sekali bertelur bisa mencapai 500 hingga 1000 telur.
"Setelah menetas, telur-telur itu kemudian jadi larva. Terus tumbuh jadi ulat yang agak besar, dan akhirnya masuk fase kepompong, dan kemudian jadi Ngengat," tambah Dosen UT itu sembari mengirimkan gambar Googling temuannya.
Adapun hasil metamorfosis ulat jenis lain, bisa berwujud menjadi kupu-kupu, bahkan ada yang menjadi golongan kumbang. Ulat tersebut, memiliki fase hidup antara 10 sampai 12 hari setelah itu menjadi Entung.
Selain itu, Fisikawan ramah itu mengungkapkan, fenomena tersebut sudah menjadi sesuatu yang biasa terjadi di kalangan masyarakat dekat hutan Jati. Warga sekitar hutan Jati pun tak kaget dengan adanya fenomena seperti ini.
Akan tetapi, antisipasi juga mesti diperhatikan oleh warga sekitar yang disapa oleh fenomena populasi Ulat berlebih. Dikhawatirkan, ulat akan menyerang tanaman yang tumbuh sekitar hutan Jati, seperti jagung maupun cabai.
"Mungkin yang perlu diwaspadai, ketika ulat-ulat ini menyerang tanaman warga yang berada di sekitar pohon Jati itu," pungkasnya kepada blokTuban.com, Sabtu (8/12/2018). [feb/rom]
*Foto ilustrasi insert.net