Reporter: Mochamad Nur Rofiq
blokTuban.com - Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Tuban, Ali Imron menyayangkan rencana pemerintah yang akam melakukan impor jagung. Sebab, saat ini harga jual jagung cukup tinggi.
Ditambahkan dia, impor jagung bukan solusi bagi pemerintah untuk mensejahterakan petani. Apalagi, tiga bulan ke depan Tuban dan Jawa Timur secara luas akan memasuki masa panen.
"Impor bukan jawaban yang tepat, karena 3 bulan lagi rata-rata di Jawa Timur akan panen raya," ungkap Imron, sapaan akrabnya menanggapi wacana Pemerintah Pusat mengimpor 100.000 ton jagung dari Brazil dan Argentina pada bulan Februari 2019 mendatang.
Berdasarkan data yang berhasil dihimpun blokTuban.com menyebutkan, di Kabupaten Tuban luas panen jagung pada bulan November diprediksi mencapai 3.993 hektare. Prakiraan produksi jagung yang dihasilkan sebesar 26.851 ton pipilan kering (PK).
Saat ini, lanjut Imron, harga jagung mulai membaik. Sudah dipastikan harga jual jagung saat ini jadi angin segar bagi petani yang sedang panen.
"Harga jual kisaran Rp5.200 per kilogram PK, kan lumayan itu," pungkasnya. [rof/col]