Reporter: M. Anang Febri
blokTuban.com - Meskipun dalam pengelolaan salah satu Perusahaan Air Mineral (PAM) yang ada di Kecamatan Soko, para pengguna air bersih yang ada di Desa Suciharjo, Kecamatan Parengan, Kabupaten Tuban selama dua hari ini mengeluhkan distribusi kelola air.
Dari penuturan warga setempat, air yang mengalir sampai ujung barat desa sebelumnya terus beredar lancar. Akan tetapi, terhitung sejak kemarin Selasa (13/11/2018) air PAM mati selama berjam-jam. Keadaan tersebut menyebabkan aktivitas harian warga terganggu. Sebab, air yang disalurkan lewat pipa-pipa diameter kecil adalah satu-satunya harapan penunjang aktivitas mandi, cuci, memasak, hingga merawat hewan ternak.
"Dari pagi kemarin airnya nggak keluar, biasanya gak begini. Pas stok air kosong, jadinya gak bisa apa-apa," kata warga setempat, Tulisan kepada blokTuban.com, Rabu (14/11/2018).
Lebih parahnya, sambung dia, sebab keadaan itu orang-orang yang ada di rumah Yuli harus minim pakai air. Dia pun tak mandi, karena lebih mengutamakan jatah air untuk anaknya ketika akan bersiap berangkat sekolah atau mengaji.
Hal senada juga dilontarkan oleh Ramini. Dia bercerita, satu-satunya andalan air bersih warga desa Suciharjo hanyalah air PAM. Sebab, sumur-sumur maupun sumber pribadi milik warga hanya bisa dipakai ketika musim penghujan. Jika kemarau, air susah didapat karena kontur tanah hitam di dominasi bahan liat.
"Biasanya kalau ada perbaikan, atau PAM mati cukup lama, petugas akan memberi info dulu kok. Gak tau kalau sekarang, dua hari PAM Ngadat," ungkapnya.
Di samping itu, dia juga masih bersyukur dengan keadaan tersebut. Air tak keluar lancar selama dua hari tak begitu jadi persoalan besar. Sebab, desa-desa tetangga juga mengalami nasib serupa. Dibanding dengan wilayah krisis air diluaran, peredaran air di desanya terbilang cukup baik selama ini.
"Ya, kalau ada perbaikan ya gak masalah. Kita masih syukur, air selalu mengalir. Kemarin sih keluar sebentar pas mau adzan Maghrib, tapi mati lagi habis itu," jelasnya. [feb/col]