Upacara di Gunung Nggalang, Tak Mudah Gerakan Pemuda Desa

Reporter: M. Anang Febri

blokTuban.com - ‎Penghormatan atas jasa pahlawan yang rela mempertaruhkan segalanya demi kemerdekaan Republik Indonesia, menjadi latar belakang tersendiri bagi para pemuda Karang Taruna (Kartar) Sinom Satrio, Desa Sumberjo, Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban untuk menggelar upacara di tempat berbeda dari masyarakat pada umumnya.

Berada di Gunung Nggalang, sekitar area Perhutani Tuban, bendera sang Merah Putih dengan ukuran panjang 5,70 meter dan lebar 2,80 meter membentang usai dikibarkan pada sebilah pohon bambu setinggi 15 meter.

Meskipun sempat melewati medan terjal, naik turun jalan berbatu menuju gunung sekitar satu kilometer lebih dari pusat pemerintahan desa, terbayar sudah kelelahan mereka saat berhasil mengibarkan bendera.

Bocah-bocah usia sekolah dasar, serta ratusan pemuda setempat larut dalam pelaksanaan upacara ‎bendara dengan diiringi lantunan lagu Indonesia Raya oleh seluruh peserta, mengiringi prosesi pengibaran Merah Putih.

Mengheningkan Cipta dan lagu Bagimu Negeri semkin membawa khusuk, lengkap dengan sajian lanskap persawahan sejauh mata memandang yang mendukung.

Kendati begitu, dibalik kebersamaan pemuda yang kompak menggerakan lingkungan, juga terdapat sebuah histori perjalanan ‎tentang bagaimana mereka menapaki proses-proses sebelumnya.

Pemuda setempat, Nurul Priyanto mengatakan, bahwa agenda pengibaran bendera merah putih di puncak Gunung Nggalang sudah ke-3 kali terselenggara dengan lancar. Namun demikian, suasana yang terlihat pada Jumat (17/8/2018) pagi ini, sungguh membuat hatinya bangga. Sebab antusias pemuda terus meningkat, demi menghormati jasa pendahulu bangsa.

"Dulu, tahun pertama hanya dengan 10 orang kita upacara di sini," ungkap Nurul Priyanto yang juga sebagai Sekretaris Kartar Sinom Satrio.

Berkat komitmen bersama menggerakkan pemuda desa supaya kompak dan terus menjadi lebih baik, pada pelaksanaan tahun ke-2 sudah ada 50 orang yang mau diajak kompak bersama.

"Sebagai pemuda, bagaimana pun juga harus bisa menggerakan kaki dan tangan ‎supaya pemuda sekitar bisa gotong royong memberikan yang terbaik untuk bangsa," pungkas lelaki lulusan Universitas Surabaya, Jurusan Teknik Elektro itu kepada blokTuban.com. [feb/rom]