Reporter: M. Anang Febri
blokTuban.com - Ulang tahun Kong Co Kwan Sing Tee Koen ke-1858 yang dirayakan oleh Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Kelenteng Kwan Sing Bio Tuban memiliki makna rohani bagi khalayak etnis Tionghoa yang hadir di sana. Seperti salah seorang warga ini.
Adalah Sugandi, seorang warga yang berasal dari wilayah Jakarta Utara. Bersama keluarganya, untuk pertama kalinya dia sengaja datang ke Kwan Sing Bio untuk mengikuti acara Klenteng sejak Sabtu (4/8/2018) pagi tadi pukul 02.00 Wib.
Terlihat dari seberang Klenteng, Sugandi bersama keluarganya dan seorang warga sekitar membawa seekor Penyu berdiameter sekitar 30 cm untuk dilepaskan kembali ke habitat asalnya, yakni laut lepas.
"Tadi pas mau beli rokok ketemu anak-anak lagi main sama penyu atau kura-kura itu namanya," buka Sugandi kepada blokTuban.com.
Sejenak dia melihat bagaimana hewan Penyu dimainkan oleh anak-anak sekitar Klenteng, hatinya pun jadi iba. Tak banyak fikir, Sugandi kemudian memiliki cara tersendiri bagaimana melepaskan lagi Penyu itu mengarungi laut.
"Dari anak-anak akhirnya saya beli. Habis itu sama bapak ini, minta tolong untuk dikembalikan ke laut ini," tambahnya.
Namun demikian, ia enggan menyebut berapa lembar dan warna uang yang diberikan untuk menebus seekor penyu tersebut untuk dikembalikan pada kehidupan aslinya. Yang terlintas dibenaknya, hanya bagaimana rasanya jika sebuah keluarga terpisah dari lingkungan, jauh dari keluarga, dengan kondisi yang sama sekali tak dikehendaki oleh makhluk itu sendiri.
"Ya, jadinya kita lepas. Bagaimana ya, saya juga punya keluarga. Misal Penyu itu seperti kita, pasti kasihan," jelasnya mengibaratkan Penyu yang harus terspisah dari habitat dan komunitasnya.
Seorang warga asal Sugihwaras, Kecamatan jenu, Maryo yang turun ke pantai lepas depan Klenteng Kwan Sing Bio untuk mengembalikan kembali Penyu ke laut itu pun mengakui betapa besarnya rasa empati Sugandi terhadap Penyu tadi.
Maryo membopong Penyu untuk dilepas ke arah utara laut Tuban. Sebelum menyentuh perairan laut dan deburan ombak, dia menanggalkan dahulu celana panjang yang diapakainya. Dia berjalan ke utara, menyusuri ombak-ombak ringan yang menerjang. Jarak sekitar 100 meter dari bibir pantai, dia pun melepaskan Penyu ke laut bebas.
"Apa penyu tadi bisa sampai ke asalnya," tanya Sugandi kepada Maryo.
Dengan cepat Maryo menjawab dan meyakinkan warga asal Jakarta itu bahwa Penyu akan baik-baik saja kembali pada habitat asalnya, "dijamin bisa kembali lagi ke habitatnya Pak, tenang," jawab Maryo meyakinkan.
Setelah itu, Sugandi dan keluarganya kembali lagi ke Klenteng untuk mengikuti rangkaian acara TITD Kwan Sing Bio Tuban.
"Bapak tadi beli penyu dari anak-anak yang sebelumnya dijadikan mainan. Ada sekitar dua ratus ribuan dia kasih ke anak-anak buat nebus penyu. Ya, mungkin saja bisa jadi simbol buang sial kali," terang Maryo usai melepas penyu ke laut. [feb/rom]