Reporter: M. Anang Febri
blokTuban.com - Pertengahan Mei ini, yang juga sebagai awal bulan suci ramadan, kali ini menjadi pratanda tutup lahan jagung milik petani di Rengel. Jagung yang menguning setelah dibiarkan kering di pohonnya, kini diambil dan dibersihkan sisa tanamnya.
Penuturan petani jagung setempat, Takim, jika tanaman jagung kering miliknya sudah mencapai batas akhir. Jagung dikeluarkan dari kulitnya, sementara batang pohonnya dibakar.
"Sudah kering maksimal, ini saja jagungnya usia seratus dua puluh hari," paparnya kepada blokTuban.com, Jumat (18/5/2018).
Dia juga menambahkan, meskipun tanaman jagung kering maksimal, hal itu tak begitu mempengaruhi harga jual. Per kilogram jagung kering milik petani, hanya dihargai Rp3.500 saja oleh pemborong.
"Harganya masih terbilang murah, hanya tiga setengah. Setelah ini, bakal lama gak tanam jagung lagi," pungkasnya.
Usai tutup lahan tanam yang berada di atas perbukitan kapur itu, sambungnya, dia dan petani sekitar harus menunggu waktu cukup lama untuk bisa mengolah jagung kembali.
"Tanah di perbukitan tersebut memiliki kontur tanah yang didominasi bebatuan. Minim sumber air yang digunakan untuk menanam jagung, kalau tak musim hujan. Mau tak mau, petani harus menunggu sampai waktu hujan turun kembali," tutupnya. [feb/rom]
Tutup Lahan Jagung, Petani Nantikan Musim Mendatang
5 Comments
1.230x view