Reporter: M. Anang Febri
blokTuban.com - Hujan yang turun dua hari belakangan ini, pada pagi dan sore hari di sebagian wilayah Kabupaten Tuban tengah dimanfaatkan oleh para petani. Pasalnya, banyak asumsi yang beredar di kalangan petani bahwa awal bulan April merupakan awal masuknya musim kemarau.
Seperti yang terlihat pada aktivitas petani di Kecamatan Rengel contohnya. Lahan pertanian yang kurang mendapat pasokan air ketika musim kemarau, sudah terolah dengan mesin pembajak tanah jenis traktor.
"Nyatanya tadi sempat hujan cukup lebat. Kemarin pas nggak ada hujan, pakai air yang di desel dari Sendang. Tadi hujan lagi, sekalian tanam lagi jadinya," terang seorang petani padi di Kecamatan Rengel, Sujarno kepada blokTuban.com, Minggu (22/4/2018).
Ditambahkannya, hujan yang turun dua hari di daerahnya tak pernah dikira olehnya. Musim tanam ke dua usai panen pertengahan bulan Maret lalu, sebelumnya telah disiapkan olah lahan lanjutan, termasuk penggemburan tanah disertai pemasangan pagar seng untuk antisipasi hama tikus.
"Disyukuri saja bila hari ini masih hujan. Bendungan yang ada di sana juga sudah terisi air cukup penuh, kita bisa pakai airnya kalau hari selanjutnya belum ada hujan lagi," imbuhnya.
Sementara itu, petani buah Melon di Kecamatan Plumpang juga menuturkan hal yang sama. Hujan yang mengguyur, memudahkan pera petani melakukan proses perawatan, di mana tanaman tersebut membutuhkan asupan air cukup.
"Biasanya kita nyirami buah ini lima hari sekali. Tapi kalau pas ada hujan, kita cukup terbantu dengan kondisi yang ada," ucap Kaeran, petani buah Melon di Desa Magersari, Kecamatan Plumpang. [feb/ito].