Reporter: Mochamad Nur Rofiq
blokTuban.com - Wakapolsek Bangilan, IPTU Suharto menjelaskan kronologi meninggalnya seorang ibu rumah tangga (IRT) asal Bangilan yang tewas di rumah kontrakan, Senin sore (2/4/2018). Menurut Suharto, meninggalnya Munasih (37), murni akibat kesetrum saat memperbaiki stop kontak.
Baca juga [Ibu Rumah Tangga di Bangilan Tewas Tersengat Listrik]
"Korban kesetrum saat memperbaiki stop kontak untuk menyambung aliran listrik pada pitingan kabel pompa air," terang perwira pertama tingkat dua di Kepolisian Republik Indonesia itu, Selasa (3/4/2018).
Sekitar pukul 17.00 WIB sore kemarin, pihaknya mendapat kabar di Dusun Banjarwaru, Desa Banjarworo, Kecamatan Bangilan, ada orang meninggal dunia karena tersengat aliran listrik. Korban ditemukan pertama oleh anaknya sendiri, Rafli Ahmad Hilmiansyah (11).
Penyebab kesetrum, lanjut Suharto, diakibatkan karena korban membuka stop kontak dengan menggunakan sebuah obeng. Namun pada saat membuka dan membenahi stop kontak tersebut, korban tidak mencabut pitingan atau colokan pada stop kontak lain yang menancap di dinding.
"Korban tersengat aliran listrik dan meninggal dunia dengan posisi terlentang," ulasnya panjang lebar.
Masih kata polisi dengan pangkat dua balok di pundaknya itu, anak korban yang saat itu berada di luar rumah, kemudian masuk ke dalam. Ia pun terkejut mengetahui keadaan ibunya yang terbujur kaku dengan kondisi tangan kanan memegang sebuah obeng dan telapak tangan kiri mengalami luka lecet.
Dengan penuh berani, anak yang masih lugu tersebut mencabut pitingan atau colokan yang menancap stop kontak di dinding. Sontak ia berusaha meminta tolong kepada tetangga sekitar.
Warga bersama petugas pun datang dan membuat gempar warga. Usai dilakukan olah tempat kejadian perkara, di tubuh korban tidak ditemukan adanya tanda sabotase maupun kekerasan.
"Setelah dilakukan pemeriksaan oleh petugas dari Puskesmas Bangilan, tidak diketemukan adanya tanda-tanda kekerasan (penganiayaan)," pungkasnya menandaskan. [rof/rom]
