Reporter: M. Anang Febri
blokTuban.com - Sejumlah petani cabai di Desa Banyubang, Kecamatan Grabagan tampak terlihat santai memilah cabai merah pluntir dan cabai hijau pendek untuk dijual, sebagian lagi dikeringkan untuk dijadikan bibit tanam ulang.
Meskipun harga jualnya kian menurun, namun mereka tetap bersemangat berkebun dan mengolah tanaman terpopuler kedua di daerah tersebut setelah tanaman jagung.
Ditemui blokTuban.com di sekitar pelataran rumahnya, salah seorang warga petani cabai, Lasiran mengatakan, saat ini harga cabai relatif turun dari harga sebelumnya.
"Cabai merah pluntir per kilonya Rp22.000 hingga Rp23.000. Itu harga yang dipatok pemborong ke petani," ujarnya usai mengeringkan sejumlah lombok yang baru dipanennya akhir bulan lalu.
Ditambahkannya, harga lombok hijau yang biasa digunakan untuk bahan sambal rumahan juga berkisar di angka Rp6.000 per Kilogram (Kg).
"Sekarang ini terus melemah mas harganya. Dulu, cabai hijau per kilo sempat Rp9.000. Terus turun lagi Rp7.000, hingga sekarang Rp6.000," pungkasnya, Minggu (1/4/2018).
Sementara itu, Lasyatun juga memaparkan hal senada. Harga jual cabai hijau yang biasa dikemasnya dengan ukuran karung besar berjumlah 37 kg hingga 40 kg per kemasan, di beli pemborong asal Kabupaten Rembang - Jawa Tengah, rata-rata berharga kurang dari Rp250.000.
"Harapan kita, semoga harga cabai tetap stabil di angka tertentu. Biar petani dan masyarakat yang beli gak kesusahan, apa lagi sebentar lagi kan mau bulan puasa," ungkapnya. [feb/col]
Harga Cabai dari Petani ke Pemborong Kian Anjlok
5 Comments
1.230x view