Pengirim: Humas Kelas Inspirasi
blokTuban.com - Tak banyak orang yang benar-benar ingin meluangkan waktunya untuk menjadi pengajar di daerah terpencil di Tuban. Kadang pendidik sendiri akan memilih untuk mengajar di perkotaan atau yang dekat dengan rumahnya.
Ini justru sebaliknya. Relawan mengajar dari berbagai lintas profesi justru rela untuk cuti dan mengajar di SD terpencil di Tuban. Persisnya di tujuh SD yang tersebar di Kecamatan Singgahan. Mereka yang tergabung dalam dalam kelas inspirasi itu rela untuk mengajar di pelosok pada Sabtu 17 Februari 2018.
Berbagai profesi yang terlibat dalam kegiatan kelas inspirasi ini diantaranya dari programer, petugas kesehatan, dosen, direktur Bank BPR, engineer telekomunikasi exxon, PT Kereta Api Indonesia.
Humas Kelas Inspirasi Tuban, Ulfa mengatakan kegiatan kelas inspirasi ini sudah dipersiapkan sejak 2017. Proses untuk menggelar ini dengan melakukan rekruitmen relawan panitia hingga rekruitnen relawan pengajar.
Relawan panitia direkrut untuk menangani teknis kegiatan. Mulai survei tempat hingga melakukan kegiatan persiapan. Sedangkan relawan pengajar adalah mereka yang sudah minimal menekuni profesinya yang siap untuk cuti pada hari inspirasi.
Teknisnya kegiatan ini adalah para relawan yang terdiri dari berbagai profesi dan datang dari berbagai kota di Indonesia ini mengajar dan berbagai inspirasi di sekolah yang sudah disiapkan oleh pantia.
Sekolah yang dipilih adalah yang cukup tertinggal di kecamatan tersebut. Dengan bekal profesi yang digeluti masing-masing, relawan pengajar akan berbagi cerita dan menjado guru sehari di sekolah itu.
"Mereka bercerita tentang profesinya dan memberikan inspirasi pada anak-anak SD," kata perempuan yang juga Dosen Unirow Tuban itu.
Dia menjelaskan, adanya kelas inspirasi ini untuk memberikan dorongan pada mereka yang ada di daerah terpencil untuk bisa membangun masa depan. Sebab, usia saat SD ini perlu ada tambahan motivasi dari orang-orang yang sudah ekspert di dunia kerjanya.
"Officer corporate marketing, motion graphic designer, game programmer, pengatur perjalanan kereta api, android engineer, branch controller, psikolog, arsitek, perawat contoh profesinya," kata dia.
Anak-anak SD yang mendapat cerita dari relawan pengajar pun akhirnya ikut terdorong tentang masa depannya. Tak jarang para relawan pengajar yang matanya berkaca-kaca karena terharu melihat semangat anak-anak didik.
Bahkan, mereka ingin meluangkan waktunya lebih lama lagi agar bisa bermanfaat untuk negeri ini. Para relawan tidak dibayar. Justru mereka harus mengeluarkan uang sendiri. Begitu juga para pantia yang terdiri dari anak-anak muda.
Ulfa berharap, kelak kegiatan kelas inspirasi bisa terselenggara lagi dan bisa bermanfaat untuk bumi wali. Anak-anak muda di Tuban berharap bisa terus mendarmabaktikan diri untuk daerahnya.
Ulfa menambahkan, selain memberikan inspirasi pada anak-anak SD. Panitia juga ngiras-ngirus mengenalkan potensi wisata di Tuban khususnya di daerah selatan. Sebab, para relawan mengajar datang dari berbagai kota di Indonesia.(*)