Reporter: Khoirul Huda
blokTuban.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban menargetkan tahun 2018 semua petani se Kabupaten Tuban ikut Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP).
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tuban Murtaji, menurutnya sampai pada akhir tahun 2017 sudah sekitar 75 persen yang ikut AUTP dan sisanya harus tahun ini.
"Targetnya tahun 2018 ini, harus 100 persen petani ikut asuransi kalau tidak minimal 90 persen petani, baik melalui bantuan APBD, Mandiri, CSR," kata Murtaji.
Murtaji membeberkan, bahwa jumlah semua petani di Kabupaten Tuban saat ini mencapai sekitar kurang lebih 200 ribu petani dan rata-rata dari 75 persen petani yang ikut asuransi tersebut adalah petani yang lahannya sering terdampak banjir.
Namun pihaknya, menjelaskan bahwa AUTP tersebut saat ini tidak hanya dikhususkan bagi petani di wilayah rentan terkena banjir saja.
"Namun petani yang juga terkena hama tikus dan wereng, penyakit serta kekeringan juga bisa sehingga kita lakukan sosialisasi dan pelatihan," papar Murtaji.[hud/col]
blokTuban.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban menargetkan tahun 2018 semua petani se Kabupaten Tuban ikut Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP).
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tuban Murtaji, menurutnya sampai pada akhir tahun 2017 sudah sekitar 75 persen yang ikut AUTP dan sisanya harus tahun ini.
"Targetnya tahun 2018 ini, harus 100 persen petani ikut asuransi kalau tidak minimal 90 persen petani, baik melalui bantuan APBD, Mandiri, CSR," kata Murtaji.
Murtaji membeberkan, bahwa jumlah semua petani di Kabupaten Tuban saat ini mencapai sekitar kurang lebih 200 ribu petani dan rata-rata dari 75 persen petani yang ikut asuransi tersebut adalah petani yang lahannya sering terdampak banjir.
Namun pihaknya, menjelaskan bahwa AUTP tersebut saat ini tidak hanya dikhususkan bagi petani di wilayah rentan terkena banjir saja.
"Namun petani yang juga terkena hama tikus dan wereng, penyakit serta kekeringan juga bisa sehingga kita lakukan sosialisasi dan pelatihan," papar Murtaji.[hud/col]