Reporter: Parto Sasmito
blokTuban.com - PT FKS Multi Agro Tbk, perseroan yang melakukan diversifikasi berbagai produk termasuk bahan baku pangan dan pakan, saat ini menjadi pemasok terbesar untuk bahan baku di sektor pakan dan pangan di Indonesia.
Guna mencukupi kebutuhan bahan baku pangan dan pakan tersebut, PT FKS Multi Agro Tbk bekerja sama dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PB NU), berupaya memotong mata-rantai dalam hal pembelian bahan baku dari produsen atau petani, kelompok tani, koperasi dan atau pengusaha komoditas biji-bijian, di wilayah Kabupaten Tuban, Bojonegoro dan sekitarnya dengan membuka Gudang Pembelian, yang terletak di Jalan Raya Bojonegoro - Jatirogo KM 9, Desa Selogabus Kecamatan Parengan Kabupaten Tuban.
Dan terhitung mulai Senin (05/02/2018), melalui vendor yang telah ditunjuk FKS Multi Agro, telah melakukan pembelian langsung, khusus untuk komoditas jagung dari para petani, kelompok tani, koperasi dan atau pengusaha komoditas jagung.
Selanjutnya, untuk para petani, kelompok tani, koperasi dan atau para pengusaha komoditas jagung di wilayah Kabupaten Tuban, Bojonegoro dan sekitarnya, mulai saat ini dapat melakukan penjualan langsung ke gudang FKS Multi Agro, pada alamat tersebut diatas, dengan sistem pembayaran cash atau tunai sesuai harga dan tabel mutu yang ditetapkan oleh FKS Multi Agro, melalui vendor yang ditunjuk.
Sementara untuk tabel mutu dan tabel harga pembelian, dapat ditanyakan langsung pada vendor yang telah ditunjuk FKS Multi Agro.
General Manager, Head of Business Development PT FKS Multi Agro Tbk, Hairudin Ali, kepada media ini mengungkapkan bahwa biji-bijian penghasil minyak dan bahan baku pakan merupakan bagian penting dari fondasi kesuksesan FKS Multi Agro di bisnis pangan dan pertanian di Indonesia.
“Kami telah siap melakukan pembelian jagung lagsung dari petani di daerah dan kami juga berkomitmen untuk mendukung pertanian lokal,” tutur Ali.
Masih menurut Ali, PT FKS Multi Agro Tbk, memulai aktivitas perdagangan dan kemudian menjadi pemasok terbesar bahan baku pakan di Indonesia saat ini telah menjadi penyedia biji-bijian penghasil minyak, pakan protein hewani dan produk lain dari penggilingan biji-bijian untuk industri pakan termasuk juga menyediakan biji-bijian dan biji-bijian penghasil minyak untuk prosesor pangan dan sebagai distributor kacang kedelai terbesar di Indonesia.
“Kehadiran kami di daerah, adalah untuk memperpendek mata rantai tata-niaga yang diharapkan nantinya akan meningkatkan pendapatan para petani,” jelas Ali.
Sementara itu menurut Ketua Bidang Ekonomi PBNU, Dr H Eman Suryaman MM, bahwa dengan mulainya panen raya jagung di wilayah Kabupaten Bojonegoro, Tuban dan sekitarnya, pada prinsipnya PBNU terus mendukung pembangunan ekonomi umat melalui pertanian, khususnya dalam swasembada jagung.
PBNU juga telah menjalin kerja-sama dengan pemerintah dan pihak swasta, dalam hal ini PT FKS Multi Agro Tbk, guna menyerap produksi jagung dari para petani di seluruh Indonesia, tidak terkecuali untuk petani di Kabupaten Bojonegoro, Tuban dan sekitarnya.
“Ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan antara pemerintah, swasta dan Nahdlatul Ulama serta dengan berbagai pihak, dalam rangka membangun kemakmuran ekonomi umat.” jelas Eman Suryaman.
Sebagaimana diketahui, FKS Multi Agro, menjadi pemasok terbesar untuk bahan baku di sektor pakan dan pangan. Pada tahun 1999, Perseroan memperluas cakupan kegiatannya dengan memproduksi tepung bulu dan sejak tahun 2000 Perseroan mulai mendistribusikan bahan baku pakan ternak lainnya yang mana tidak diproduksi di dalam negeri.
PT FKS Multi Agro, telah “go public” pada tahun 2002 dan tercatat pada PT Bursa Efek Indonesia dan pada tahun 2006, nama Perseroan berubah menjadi PT FKS Multi Agro Tbk.
Adapun visi Perseroan adalah “Untuk menyelaraskan dengan visi Indonesia dalam ketahanan pangan. Kami memiliki visi menjadi penyedia jasa yang dapat diandalkan oleh negara untuk memastikan pertumbuhan yang berkesinambungan khususnya di bidang pangan dan pertanian Indonesia”.
Sedangan misi perseroan adalah “Untuk menerapkan Triple A (AAA) strategi yang mendukung Ketersediaan, Aksesibilitas & Keterjangkauan di berbagai komoditas pangan dan pakan yang dibutuhkan oleh Negara Indonesia.” [ito/lis ]