Kontributor: M. Anang Febri
blokTuban.com - Curah hujan yang tidak merata diberbagai daerah Kabupaten Tuban, membuat sebagian besar petani jagung Desa Gununganyar, Kecamatan Soko semakin was-was akan hasil panenannya. Kamis (12/10/2017).
Di daerah tersebut, tercatat hampir satu minggu tidak terguyur hujan. Banyak petani jagung mengeluhkan keadaan itu.
Salah satu petani jagung Desa Gununganayar, Damen membenarkan bahwa hujan dikawasan desa yang mempunyai pemandangan indah daratan tinggi tersebut memanglah jarang terjadi hujan.
"Terakhir hujan kira-kira 2 hari lalu, itupun hanya gerimis sebentar. Tidak cukup untuk membasahi ladang," paparnya saat ditemui blokTuban.com diladang miliknya.
Keadaan demikian membuat was-was sebagian besar petani jagung desa setempat. Bibit jagung yang ditanam mulai dari 5kg sampai 30kg terancam mati.
Damen juga menjelaskan, dari 1kg bibit jagung yang ditanam bisa menghasilkan hingga 5 kuintal panenan jagung. "Ibaratnya kita tanam 1kg bibit jagung bisa keluar 5 kuintal. Kalau tanam bibit 30 kg, tinggal menghitung hasil," jelasnya lagi.
Perhitungan tersebut bisa menjadi berkah petani jika memang tanaman jagungnya panen. Namun, mengingat hujan yang tak kunjung datang, mereka kian pesimis akan hasil panennya.
"Genap satu minggu lagi. Kalau tidak hujan, Petani jagung bisa nangis semua mas. Rata-rata bibitnya hutang soalnya," kata Wadirun, petani lainnya.
Terlepas dari itu, data yang terhimpun blokTuban.com, hujan diwilayah Kecamatan Soko dan Kecamatan Rengel, memang tidak seluruhnya terguyur hujan dengan rata.
Hujan banyak mengguyur sebagian Kecamatan Soko bagian selatan, mulai dari Desa Simo hingga Perbatasan Kecamatan Rengel, sedangkan wilayah Jegulo sampai Gununganyar tidak terjamah hujan. [feb/ito].