Reporter: Mochamad Nur Rofiq
blokTuban.com - Sebagian petani di Kecamatan Bangilan, Kabupaten Tuban, Jawa Timur kompak menanam buah semangka dan timun. Mereka menjatuhkan pilihannya tanam buah-buahan (polo sempar, warga setempat menyebutnya) lantaran jarang turun hujan.
Para petani mengklaim musim kali paling cocok untuk menanam kedua jenis komoditas tersebut. Sehingga, mereka beralih dari tanam padi karena takut kekurangan air.
Menurut seorang petani Kasmani (55) yang sudah puluhan tahun bergelut dengan tanaman semangka itu mengaku, bertanam semangka tidak membutuhkan banyak air, berbeda dengan tanaman padi. Sehingga dirinya hanya perlu air irigasi dari anakan Kali Kening.
"Sudah langganan, setiap memasuki musim kemarau petani di sini ramai tanam semangka," ujar petani semangka asal Dukuh Gembong, Desa Kedungmulyo, Bangilan saat ditemui di sawahnya, Senin (14/8/2017).
Di lahan seluas 1/4 bahu itu, semangkanya memasuki usia tanam 14 hari. Ia memperkirakan akan memanen dua bulan ke depan.
Terpisah, petani lain, Rustamaji (75) mengaku, usai panen padi dirinya memilih tanam timun. Sebab, secara untung-untungan, dirinya panen dengan jangka tanam lebih cepat hanya 60 hari.
"Selain perawatannya tidak repot, timun bisa dipanen lebih cepat," ungkap kakek tua itu saat ditemui di sebuah gubuk mungil yang berada di tengah sawah miliknya. [rof/ito]