Reporter: Moch. Sudarsono
blokTuban.com - Patung Kong Co Kwan Sing Tee Koen kembali dibahas pada pertemuan lanjutan, bersama Tim dari Kemkopolhukam, Pejabat Forkopimda Tuban, ulama, Forum Kerukunan Antar Umat Beragama (FKUB), Ormas, dan hadir pula pihak pegurus klenteng Kwan Sing Bio.
Dalam pertemuan kedua, setelah dilakukan rapat tertutup kemarin Kamis di Kantor dinas Wakil Bupati, kini pertemuan digelar di salah satu ruangan Pemerintah Kabupaten Tuban, Jumat (11/8/2017).
Rapat yang berlangsung sekitar 2 jam lebih itu membahas isu yang telah beredar luas, tentang polemik patung Kong Co yang viral di media sosial. Usai rapat selesai, sejumlah undangan baru berkenan berkomentar.
Ketua FKUB, Ahmad Mundir mengatakan, isu yang berkembang di luar begitu panasnya namun tidak bagi masyarakat Tuban pada umumnya. Masyarakat Tuban sejauh ini masih aman dengan keberagaman dan toleransi yang sudah terawat sekian lama.
"Kita tidak ada apa-apa dengan keberadaan patung Kong Co tersebut, kita dengan pengurus klenteng juga sangat baik," ujar Kiyai Mundir sapaan akrabnya kepada wartawan usai rapat.
Ahmad Mundir menyebut, pada rapat tadi pembahasannya hanya sekadar bagaimana kelanjutan patung Kong Co yang berada di halaman belakang klenteng itu. Sebab, kalau masalahnya terkait perizinan, maka harus diselesaikan secara administrasi.
"Ini nanti pihak klenteng harus menyelesaikan masalah perizinan, agar tidak ada lagi yang berpolemik," terang Kiyai Mundir.
Sementara itu, Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Tuban, Edi Utomo menyatakan, pihak klenteng harus memastikan keberadaan patung tersebut sebagai tempat untuk peribadatan atau tempat terbuka untuk umum, agar tidak terkesan campur aduk dan bisa dipahami masyarakat.
Namun demikian, Edi menegaskan, agar masalah perizinan yang menjadi landasan utama pembangunan patung tersebut bisa diselesaikan secara administratif.
"Mungkin perizinan yang harus diurus pihak klenteng, untuk polemik yang ramai di luar Tuban alhamdulillah tidak diikuti warga Tuban, di Tuban aman warganya menjunjung tinggi toleransi," pungkasnya. [nok/mu]
