Reporter: Mochamad Nur Rofiq
blokTuban.com - Beberapa rekomendasi muncul untuk dilakukan PT Pertamina EP Asset 4 Field Cepu menyusul rencana pengembangan Sumur minyak di lapangan Tapen, Desa Sidoharjo, Kecamatan Senori, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
Kabid Tata Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tuban, Sunarko menyampaikan, rekomendasi yang wajib dilakukan anak perusahaan PT Pertamina (Persero) itu diantaranya, melakukan sosialisasi secara berkala kepada masyarakat. Baik sebelum eksplorasi, kedatangan alat berat atau rig, maupun ada kejadian urgent di wilayah kerja perusahaan (WKP).
Menurut Sunarko, sikap keterbukaan ini sangat penting untuk mengurangi gejolak sosial di masyarakat. Serupa pada saat pemboran Sumur Tapen 02, kerap terjadi aksi demo akibat jalan rusak.
"Beberapa masukan kami sampaikan ke anak perusahaan Pertamina sebelum pengembangan sumur Tapen 3, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti sebelumnya," ujar pria yang sebelumnya bertugas di bidang Kehutanan Dinas Pertanian Tuban itu, usai membahas dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL&UKL) beberapa waktu lalu, Selasa (6/6/2017).
Selain itu, PT Pertamina EP Asset 4 Field Cepu juga harus menjadikan Desa Sidoharjo menjadi bagian rumah tangganya. Salah satu caranya, membina sekolah di desa setempat untuk berpartisipasi dalam program sekolah adiwiyata Tuban.
Ditambahkan Sunarko, dengan program sosialnya, perusahaan wajib membantu anak yang tidak mampu sekolah dengan beasiswa. Bahkan, pihaknya menandaskan agar membedah rumah warga miskin yang sudah tidak layak huni.
"Apabila hal itu semua dilakukan, tentu kegiatan operasional di lapangan minyak dan gas (Migas) akan lancar dan aman," terang PNS yang pernah mengenyam bangku kuliah di Unigoro jurusan pertanian itu.
Sementara Camat Senori, Sugeng Purnomo menandaskan, perusahaan plat merah yang beroperasi di Kecamatan Senori itu, harus berpartisipasi penuh mengentaskan kemiskinan. Perusahaan diminta bukan hanya melibatkan dalam berbagai pekerjaan, namun lebih menciptakan peluang lapangan kerja.
Kemandirian yang sebenarnya kami harapkan. Sebab warga semakin mandiri itu lebih baik," tutur pria yang sebelumnya bertugas di Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan KB Tuban.
Secara terpisah, Field Manager PT Pertamina EP Asset 4 Field Cepu, Heru Irianto ketika berusaha dikonfirmasi secara detail hasil rapat oleh blokTuban.com, Kamis (8/6/2017) mengaku, masih berada di Field Ramba untuk menyelesaikan tugas yang tersisa.
"Maaf saya kemarin balik dulu ke Ramba untuk menyelesaikan tugas yang tersisa dan jumpis dengan kawan-kawan," terangnya melalui pesan Ponselnya yang dikirim ke blokTuban.com, Kamis (8/6/2017).
Namun sebelumnya, informasi yang didapat dari perwakilan PT Pertamina EP Asset 4 Field Cepu, Supriyadi mengaku, pihaknya siap melakukan rekomendasi dari DLH maupun Forkopimcam Senori. Pria yang mewakili pihak manajemen dalam pertemuan antara perusahaan dengan DLH Tuban, Perhutani, dan Forkopimcam Senori itu menandaskan, poin-poinnya bakal disampaikan ke manajemen dulu.
"Sebelum itu dilakukan, akan disampaikan ke manajemen dulu," katanya usai mengelar rapat tertutup di lantai dua ruang rapat Sekretariat Daerah (Setda) Tuban.
Berdasarkan informasi yang dihimpun blokTuban.com menyebutkan, setelah pembahasan dokumen UKL dan UPL Sumur Tapen 3 ini, tim penyusun dokumen diminta segera melengkapi kekurangannya. Semakin cepat perbaikan, semakin cepat penerbitan ijin lingkungan dari Dinas LH Tuban.
Diketahui, pengembangan Sumur Tapen 3 ini telah direstui Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) Jabanusa pada akhir bulan Maret 2017 lalu. Apabila tidak ada kendala, pekerjaan work over dapat dimulai pada triwulan tiga 2017.
Di lokasi yang sama, Pertamina EP Asset 4 juga berencana melakukan pemboran 2 Sumur infill drilling Tapen-04, dan Tapen-05 pada akhir 2017. Masing-masing sumur baru ini ditarget menghasilan minyak sebesar 150 barel minyak per hari (BMPH) atau barrel oil per day (BOPD). [rof/ito]