Reporter: -
blokTuban.com - Aktivitas fisik seperti bermain dan berolahraga punya banyak manfaat untuk pertumbuhan fisik dan psikologi anak. Mengikuti beberapa jenis olahraga sekaligus, misalnya, juga bisa membantu tahap tumbuh kembang anak.
“Setiap olahraga melatih kekuatan yang berbeda-beda. Misalnya, olahraga tertentu melatih fokus dan kecepatan reaksi, sedangkan olahraga lain melatih ketahanan fisik,” kata atlet dan pelatih psikologi olahraga, Rob Bell, seperti dikutip situs web parenting.com, Senin (14/3/2016).
Olahraga yang dilakukan rutin akan memperkuat otot dan tulang. Semakin kuat otot dan tulang, risiko anak gampang mengalami cedera pun mengecil.
Ketika anak hanya melakukan satu jenis olahraga, kata Bell, otot yang digerakkan akan yang itu-itu saja. Akibatnya, anak tetap akan punya risiko gampang cedera.
Karenanya, Bell menyarankan orangtua mendorong setiap anak melakukan beragam jenis olahraga. Dari aktivitas ini, kata dia, anak dapat menggabungkan beragam kekuatan dan gerakan tubuh.
Mempelajari beragam gerakan tubuh, imbuh Bell, juga membuat anak semakin kreatif mengkombinasikan macam-macam gerakan. Latihan ini bisa mendorong anak menambah kecakapan dari kemampuannya mengenal beragam gerakan tubuh.
Lagi pula, manfaat fisik dari rutin beraktivitas fisik dan berolahraga bagi anak pun berdampak pada kemampuan kognitif dan psikologisnya.
“Aktivitas atau latihan fisik teratur dapat meningkatkan sirkulasi darah ke otak sehingga bisa meningkatkan kemampuan kognitif, psikososial, dan emosional anak,” ujar psikolog sosial Elizabeth Santosa, seperti dikutip Kompas.com, Rabu (20/5/2015).
Anak yang rutin beraktivitas fisik, kata Elizabeth, cenderung berpikiran lebih positif. Melalui olahraga, misalnya, anak juga akan belajar berkompetisi, termasuk menghadapi kemenangan dan kekalahan.
Dari kekalahan, anak-anak akan mengambil pelajaran untuk kembali bangkit dan percaya bahwa usaha akan membuahkan kemenangan. Proses ini, ujar Elizabeth, bisa membuat anak mampu mengelola stres lebih baik.
Aktivitas fisik yang dilakukan secara teratur, ucap Elizabeth, juga dapat melatih konsentrasi. Kemampuan kognitif anak akan terasah dan ujung-ujungnya menunjang prestasi mereka di sekolah.
Sementara itu, Ketua The International Council for Sport Science and Physical Education, Margaret Talbot, mengatakan, olahraga dapat meningkatkan rasa percaya diri anak.
Terlibat dalam sebuah tim olahraga yang pernah mengecap kemenangan, ujar Talbot memberikan contoh, dapat membuat anak merasa bangga dan semakin percaya diri.
Kepercayaan diri pun bisa tumbuh dari pujian yang didapat anak dari pelatih dan rekan dalam tim olahraganya. Lebih-lebih lagi bila pelatih memberitahu kelebihan si anak dan memberi penghargaan ketika ada peningkatan performa.
Selain itu, olahraga rutin yang dilakukan anak sejak dini--katakanlah sejak usia masuk sekolah, sekitar 6 tahun--akan menjaga berat badan lebih stabil. Anak yang aktif bergerak--termasuk berolahraga--cenderung lebih kecil kemungkinannya mengalami obesitas alias kelebihan berat badan.
Namun, orangtua harus memastikan pula kecukupan nutrisi anak yang aktif ini. Terlebih lagi bila berat badan anak tidak berlebih tetapi porsi makannya juga sedikit.
Anak yang aktif bergerak butuh banyak energi. Salah satu cara yang bisa dilakukan orangtua untuk memenuhi kecukupan nutrisi ini adalah menambahkan asupan minuman bernutrisi. Susu, misalnya.
Susu memiliki protein yang dapat mengembalikan fungsi otot sekaligus mengganti kalori yang terbakar selama anak beraktivitas. Sebaiknya, susu yang diberikan kepada anak aktif ini juga mengandung kalsium dan zinc, untuk membantu menjaga kepadatan tulang dan menjaga daya tahannya, seperti Dancow Fortigro.
Ayo, dorong anak menjajal beragam aktivitas, termasuk berbagai jenis olahraga!
Sumber: http://health.kompas.com/read/2016/12/13/070536923/bunda.
tak.perlu.khawatir.punya.anak.aktif.