Ali, Bocah Tanggulangin Penyandang Penyakit Jantung Bocor

Reporter: Khoirul Huda

blokTuban.com - Sungguh malang nasib yang dialami oleh Kusnan Ali Alamsyah. Bocah berusia tujuh tahun yang bertempat tinggal di RT/5 RW/1 Dusun Tanggungrejo, Desa Tanggulangin, Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban.

Hal itu lantaran, Ali sapaan akrabnya telah divonis oleh dokter menderita penyakit Jantung Bocor, sehingga daya tahan tubuhnya lemah dan tidak bisa menikmati masa-masa cerianya seperti halnya anak-anak seusianya.

"Dengan penyakit yang dideritanya itu Ali mudah letih, terkadang berjalan 20 meter sudah kelelahan dan minta digendong, namun terkadang juga kuat hingga hampir setengah kilometer," ungkap Ibu Kandung Ali, Yarti (50).

Anak kedua dari pasangan Warman (60) dan Yarti (50) tersebut diketahui menderita penyakit Jantung Bocor setelah diperiksa oleh Bidan Desa yang dilanjutkan ke puskesmas Montong dan dirujuk ke RSUD Dr. Koesma Tuban. Tepatnya sejak empat tahun silam yakni ketika Ali berumur sekitar tiga tahun.

Lebih lanjut, menurut keterangan Ibu Kandungnya, Ali diketahui menderita penyakit jantung bocor setelah diperiksakan di RSUD Dr. Koesma Tuban. Dokter tersebut juga menyatakan apabila penyakit yang diderita Ali adalah penyakit bawaan sejak lahir.

"Awalmulanya Ali sakit panas terus menerus, lalu saya periksakan dibidan desa setelah itu dibawa kepuskesmas montong terus di rujuk ke RSUD. Dr Koesma Tuban dari situlah dokter memvonis Ali menderita penyakit Jantung Bocor lalu merujuknya ke RSUD Dr. Seotomo Surabaya," cerita singkat ibu kandungnya kepada blokTuban.com.

Yarti menambahkan, di RSUD. Dr. Suetomo Surabaya hingga empat kali itu Ali hanya menjalani pemeriksaan gratis dan hasil Echocardiography atau pemeriksaan yang memberikan gambaran jantung saja.

Meski pemeriksaan atau kontrol dengan gratis tersebut disarankan setiap dua bulan sekali, namun biaya transport atau kendaraan itu masih menjadi kendala orang tua Ali, pasalnya mereka berdua hanyalah petani dan penghasilan mereka musiman.

"Dua tahun terakhir ini Ali tidak pernah diperiksakan lagi karena tidak ada biaya untuk transport ke Surabaya," ungkap Yarti.

Selama empat tahun ini, penyakit yang diderita oleh Ali tersebut memunculkan ciri-ciri pada bagian tubuh Ali, seperti halnya wajahnya pucat, bibir dan lidahnya membiru, kuku juga membiru, mata memerah dan mudah lelah.

Dari informasi yang dihimpun blokTuban.com dengan usianya menginjak tujuh tahun, Ali menjalankan aktifitas belajarnya di Sekolah Dasar Negeri (SDN) I Tanggulangin kelas I, dan saat sekolah ia terus didampingi oleh orang tuanya.[hud/ito]