Reporter: Parto Sasmito
blokTuban.com - Multicultural Day (MD) 2016 adalah kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh Pusat Layanan Internasional (International Office/ IO) UIN Sunan Ampel Surabaya, yang dikepalai oleh Ahmad Fathan Aniq, MA. Tahun ini, adalah tahun kedua diselenggarakannya MD. Seperti tahun sebelumnya, dalam kepanitiaan MD International Office bekerjasama dengan UINSA Student Forum (USF) komunitas mahasiswa UINSA yang mempunyai visi menciptakan pemuda yang “Worldclass Competence but Grassroot Understanding” komunitas ini dibangun oleh Mhd. Handika Surbakti pada tahun 2014.
Ketua Panitia Pelaksana, Munji Asshiddiqi mengatakan, Multicultural Day tahun ini diselenggarakan pada hari Senin (7/11/2016) dimulai pukul 08.15 WIB bertempat di Gedung Auditorium UIN Sunan Ampel Surabaya. Peserta seminar Multicultural Day merupakan mahasiswa UIN Sunan Ampel dan umum.
Multicultural Day tahun ini mengusung tema besar “Managing Diversity, Fostering Harmony”, dengan menghadirkan dua orang narasumber berpengalaman dalam bidangnya, yaitu Prof. H. Kacung Marijan, Drs., MA., Ph.D (Guru Besar Ilmu Politik Universitas Airlangga) dan Dr. Ahmad Najib Burhani, MA., M. Sc. (Peneliti Kemasyarakatan dan Kebudayaan LIPI). Seminar akan dipimpin oleh moderator Dr. M. Choirul Arif, M. Fil.I. (Dosen Media dan Kajian Budaya UIN Sunan Ampel Surabaya).
"Masing-masing narasumber diberikan waktu selama 45 menit untuk menyampaikan materinya. Setelah seluruh materi tersampaikan, selanjutnya adalah sesi tanya jawab," ungkapnya.
Tujuan diselenggarakan Multicultural Day 2016 ini, lanjut Munji, adalah untuk memperkenalkan budaya-budaya daerah kepada khalayak umum, membangun semangat untuk menggali potensi kedaerahan dan mempromosikannya kepada masyarakat luas, Memberikan pengetahuan tentang keragaman budaya beserta tantangan yang mengiringinya. Juga, tentang peran dan kekuatan keragaman budaya sebagai alat pemersatu bangsa; Memberikan kesadaran kepada mahasiswa tentang pentingnya sikap toleransi dan menghormati keragaman budaya demi mewujudkan kehidupan dunia yang damai dan sejahtera, dan untuk mencetak agen-agen perdamaian yang berpengaruh aktif dalam lingkungan akademiknya hingga dunia.
Seminar ini menyajikan dua pokok materi. Pertama, tentang Mengelola Keberagaman di Era Global. Pokok bahasan yang disajikan meliputi upaya dalam menjaga dan mengelola keberagaman Bangsa Indonesia di zaman modern ini (era global). Dengan tujuan agar keberagaman bangsa Indonesia tetap lestari hingga masa yang akan datang karena keberagaman adalah identitas Bangsa Indonesia. Materi ini juga mencakup bagaimana cara meningkatkan rasa bangga terhadap keberagaman di Indonesia.
Kedua, Peran Pemuda dalam Melestarikan Kebudayaan. Materi yang disampaikan meliputi bagaimana upaya masyarakat Indonesia dalam melestarikan kebudayaan Indonesia khususnya bagi pemuda, karena pemuda adalah generasi penerus bangsa yang peranannya akan memberikan pengaruh terhadap masa depan bangsa ini. Materi ini diharapkan bisa membangkitkan semangat pemuda masa kini seperti semangat pemuda era kemerdekaan, juga menggugah kesadaran pemuda Indonesia bahwa kebudayaan adalah identitas Bangsa Indonesia dan kekayaan yang harus dilestarikan.
Selain seminar, dalam rangkaian kegiatan Multicultural Day 2016 juga terdapat kegiatan outdoor yaitu bazar kebudayaan yang diikuti oleh berbagai organisasi mahasiswa daerah dan internasional seperti mahasiswa Malaysia dan Thailand. Dalam bazar kebudayaan terdapat berbagai macam kompetisi antar daerah, diantaranya Duta Daerah, Performance budaya, Traditional Food, Favorite Booth, dan Ranking 1. Kegiatan outdoor ini akan berlangsung mulai pukul 12.50 hingga pukul 16.30 WIB di samping Auditorium UINSA.
"Kami berharap, bazar kebudayaan ini dapat mempererat silaturahmi antar organisasi mahasiswa daerah di UINSA dan dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kreativitas," pungkasnya. [ito/mu]