Berusaha Melawan, Korban Terluka di Leher

Reporter: Edy Purnomo

blokTuban.com - Yudi Riyanto, warga Kelurahan Karang, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, sempat berusaha melawan ketika akan diikat sekitar 10 pembalak liar. Karena marah, para pembalak ini langsung mengalungkan senjata tajam di leher, sehingga mengakibatkan luka bacok cukup dalam.

Awal kejadian, malam itu, Kamis (22/1/2016) dia mengawali aktivitas dengan berpatroli wilayah hutan RPH Wangun. Bersama dengan temannya, Rasdam Ali Rasmaji, warga Desa Telogoretno, Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan, yang juga sebagai mandor hutan setempat.

Selain patroli, mereka juga meninjau salah satu pos jaga hutan yang ada di Desa Kujung, Kecamatan Widang. Setelah memastikan pos ini ada penjaga, mereka langsung menuju pos RPH Wangun, yang di depannya juga ada satu portal jalan akses masuk ke jalan.

Ketika dini hari, tepatnya sekitar pukul 01.30, mereka yang tengah tertidur mendadak dibangunkan beberapa orang dengan kasar. Mereka membawa aneka jenis senjata tajam, seperti pedang, golok, dan juga celurit. Mereka mengendarai mobil L-300 yang biasa dipergunakan untuk muatan.

"Saya minta jalan kok tidak dikasih," kata Yudi meniru ucapan salah satu pembalak.

Usai berucap seperti itu, mereka langsung berusaha meringkus kedua korban yang masih setengah sadar. Yudi sempat menepis tangan pelaku dan secara refleks melawan, tetapi dia mendadak merasakan perih di lehernya. Beberapa detik kemudian dia tersadar, ketika sudah banyak senjata tajam yang menempel di lehernya yang terluka.

Selain Yudi, temannya, Rasdam, juga mendapat perlakukan sama. Mandor hutan ini harus merasakan nyeri di bagian punggung karena dipukul para pelaku menggunakan pedang.

"Kami diminta untuk tidak melawan, kemudian tangan saya langsung diarahkan ke belakang dan diikat menggunakan tali," kata Yudi.

Usai diikat, mereka langsung diseret sekitar 100 meter dari Pos Hutan. Tubuh Yudi diikat dengan satu batang pohon jati dengan ukuran cukup besar. Sementara Rasdam, juga disekap menggunakan cara sama dan ditempatkan sekitar 10 meter dari lokasi awal.

"Mulut saya kemudian dilakban agar tidak bisa berteriak, sementara darah di luka saya juga terus mengalir," terang Yudi.

Berhasil melumpuhkan dua penjaga hutan ini, para pelaku langsung memanggil kawanannya yang lain. Tak membutuhkan waktu lama, satu truk kembali datang dengan jumlah pelaku yang lebih banyak.

"Ada enam orang yang menjaga saya supaya tidak lepas, kemudian yang lain langsung masuk dan menjarah hutan di Petak 19. Sementara lokasi saya disekap ada di petak 14," terang Yudi.

Usai mendapatkan hasil, para pembalak ini langsung meninggalkan korban tanpa melepas ikatannya. Beruntung, salah satu korban, yaitu Rasdam, bisa mengendorkan ikatan dan melepaskan diri. Setelah menolong temannya, mereka langsung berusaha mencari pertolongan. [pur/col]