Reporter: Dwi Rahayu
blokTuban.com - Saat Anda melintasi jalan bersebelahan dengan hutan jati akan menjumpai ulat jati bergelantungan. Namun saat ini sudah sepekan lebih, artinya ulat akan bermetamorfosis menjadi kepompong.
Kepompong atau masyarakat menyebutnya entung acap kali dijadikan olahan masakan bagi sebagian orang. Meski tidak sedikit yang merasa jijik.
Salah seorang yang kebetulan melintas kawasan hutan jati di perbatasan Kecamatan Semanding dan Grabagan, Yanto (33) asal Surabaya yang berlibur di rumah famili di Kecamatan Rengel menyempatkan mencari ulat bakal entung.
"Kalau di daerah asal saya, Wonogiri - Solo kalau ulat sudah turun begini disebut entung. Sedangkan kalua sudah jadi kepompong disebut ungker," kata Yanto.
Bersama keluarga, Yanto dalam perjalanan balik dari wisata di Tuban Kota, berhenti untuk mencari ulat atau orang menyebutnya entung di daerah asalnya. Dibantu sang istri, Efi (26) ia mengumpulkan ulat di dalam kantong plastik.
"Disana (Solo) kalau awal musim hujan juga mencari enthung. Tapi di Solo pohon jati tidak sebanyak ini, mumpung lewat sini sekalian nyari ulat," kata Efi.
Di solo, tambah Efi, ulat banyak ditemukan di kawasan pohon johar. Karena pohon johar banyak tumbuh di desa-desa. "Biasanya ungker ditumis. Saya enggak doyan, cuma bagian masak saja," pungkasnya. [dwi/ito]
Pengguna Jalan Sempatkan Cari Entung
5 Comments
1.230x view