Reporter: Edy Purnomo
blokTuban.com - Relawan Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK) Tuban, menyerukan agar perempuan mengambil peranan sebagai benteng pengaruh korupsi.
SPAK, adalah jaringan yang dibentuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan Komisi Nasional (Komnas) Perempuan di Indonesia. Tujuannya, untuk mengkampanyekan pendidikan perempuan Indonesia yang anti korupsi.
Di daerah, SPAK ini berjejaring dengan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang mempunyai konsentrasi sama, terutama pada isu-isu perempuan.
"Peringatan Hari Anti Korupsi, sudah waktunya perempuan mempunyai peranan untuk menolak, melawan, dan melaporkan korupsi," jelas Relawan SPAK Tuban, Nunuk Fauziyah, kepada blokTuban.com, Kamis (10/12/2015).
Nunuk, yang juga Direktur Koalisi Perempuan Ronggolawe (KPR) ini mengatakan, aktivitas SPAK di Tuban sudah berlangsung lebih dari satu tahun. Dengan latar belakang relawan yang beraneka ragam, seperti dari PKK, komunitas perempuan, tokoh agama, tokoh masyarakat, mahasiswa dan juga lintas komunitas perempuan yang lain.
"Aktivitas yang dilakukan berupa diskusi, serta berbagai materi dari KPK mengenai korupsi yang biasanya juga dikemas dengan media permainan," jelas Nunuk.
Kesimpulan beberapa kali diskusi yang dilakukan SPAK, perempuan mempunyai peran sentral membentengi perilaku korupsi. Perempuan, dinilai sebagai sosok yang paling dekat dengan keluarga dan anak, sehingga bisa mengarahkan dan melawan potensi dan bibit-bibit korupsi sejak di lingkungan keluarga.
"Terutama perilaku anak, karena anak adalah aset dan calon penerus bangsa," jelas Nunuk.
Perempuan, kata Nunuk, harus mulai menanamkan sifat jujur, adil, percaya, dan disiplin kepada anak. "Anak itu akan menjadi pemimpin, jangan sampai terbiasa melakukan tindakan kecil yang di kemudian hari menjadi bibit perilaku korupsi," tandasnya. [pur/col]