Reporter: Dwi Rahayu/M.A. Qohhar
blokTuban.com - Sejak pagi rombongan pekerja dari arah wilayah Kabupaten Tuban menuju ke Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro, terus bergelombang. Baik yang ingin ngedos, kerja merontokkan padi dengan mesin tradisional, atau sekadar mencari damen (batang tanaman padi) sebagai pakan ternak di rumah. Mereka seakan mengabaikan hari Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Tuban yang digelar Rabu (9/12/2015).
Pantauan blokTuban.com di beberapa tambangan, sebutan akrab warga untuk lokasi penyebrangan perahu antar kabupaten tersebut, warga berduyun-duyun dari Desa Glagahsari, Kenongosari dan bahkan sampai Kendalrejo, Kecamatan Soko, Tuban. Mereka menuju ke Desa Cangaan, Kecamatan Kanor, Bojonegoro yang tengah memasuki masa panen.
Salah satu penambang perahu asal Desa Glagahsari, Khoirul membenarkan jika banyak warga yang memilih bekerja dibandingkan memberikan hak suara ke TPS. Hal itu dibuktikan dengan rombongan yang ke seberang, tepatnya ke wilayah Bojonegoro, sejak pagi tadi. Bahkan ia sempat bertanya dan jawabannya sama. "Lebih baik ngedos daripada nyoblos," katanya.
Bahkan, beberapa warga yang ditanya saat mengumpulkan damen di Desa Cangaan, Kecamatan Kanor, Bojonegoro, membenarkan kalau bekerja harus tetap jalan. Sebab, kalau tidak mencari pakan ternak, maka peliaraan di rumah bisa kelaparan. Mereka mengaku sudah berangkat sejak pukul 06.00 WIB pagi dan kemungkinan baru pulang setelah pukul 12.00 WIB.
"Kemungkinan tidak nyoblos, sebab lebih baik kerja untuk kebutuhan dapur. Sebab, Pilkada kali ini juga tidak menarik," tambah Selamet yang mengaku warga Desa Kenongosari, Kecamatan Soko.
Dijelaskan, dirinya pagi tadi berangkat bersama tujuh warga untuk mencari pakan ternak. Hal itu dilakukan karena petani yang panen juga masih minim dan di Kecamatan Kanor, Bojonegoro, baru beberapa desa saja. Sehingga, damen yang dipotong berebut antar warga yang mempunyai ternak. "Kalau tidak cepat, maka pasti tidak dapat. Makanya saya tidak nyoblos saja," sambung warga lain, Muji. [dwi/mad/ito]