Reporter: Moch Sudarsono
blokTuban.com - Banyu langsih merupakan salah satu destinasi wisata favorit yang ada di Tuban, tempat wisata air sungai alami yang berada di Desa Boto, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban ini, banyak mengundang wisatawan untuk berkunjung menikmati keindahan alamnya, dengan jarak tempuh kurang lebih 4 Km dari kota. Maka tak heran bila setiap hari libur, tempat wisata ini ramai pengunjung yang datang.
Tak jauh dari lokasi pemandian, kita bisa melihat di atas puncak banyu langsih terdapat sebuah warung yang diberi nama 'Warung Puncak Banyu Langsih', warung ini adalah milik Kasrun seorang warga asal Dusun Mawot, Desa Sugiharjo, Kecamatan Tuban.
Menurut pegawai, Kotim, mengatakan bahwa warung ini juga menjadi salah satu tujuan ketika orang-orang sedang berwisata di banyu langsih, karena masyarakat bisa melihat banyu langsih dan daerah dataran rendah lainnya dari puncak ketinggian, bahkan sambil makan ataupun minum minuman segar sambil menikmati keindahan alam yang disajikan.
"Biasanya anak muda yang sering nongkrong disini sambil bersantai dengan teman-temannya, kadang ada pula yang dari luar kota bersama teman ataupun keluarganya menikmati akhir pekannya di warung puncak banyu langsih," katanya.
Lebih lanjut Kotim, mengatakan di warung ini menyediakan makanan dengan menu, ayam, lele, dan becek mentok. Hampir setiap harinya masing-masing menghabiskan 3 kg, serta beberapa minuman segar.
Wisatawan asal Bojonegoro, Winarko, mengatakan bahwa menikmati banyu langsih tak harus dari bawah, tapi dari atas puncak pun kita bisa menikmati keindahan alamnya, sambil menikmati hidangan yang disajikan oleh warung puncak banyu langsih.
Hal senada juga dikatakan oleh warga sekitar, Arifin, bahwa warung puncak banyu langsih ini mempunyai tempat yang nyaman digunakan untuk bersantai, meskipun berada di ketinggian, namun warung ini sangat diminati oleh para pemuda ataupun wisatawan untuk menikmati pemandanagn dari ketinggian puncak.
Diketahui, bahwa meskipun saat ini kondisi sungai banyu langsih masih keruh dan kotor, namun warga tetap mengunjungi warung tersebut sekadar untuk bersantai. [nok/mu]