Reporter: Ahmad Syahid

blokTuban.com - Di bawah terik panasnya musim kemarau yang panjang, ternyata membawa berkah tersendiri bagi penjual minuman khas Kabupaten Tuban yakni legen. Pasalnya, penjualan minuman dari yang diambil dari bagian pohon siwalan ini mengalami peningkatan.

Salah satu penjual legen di pinggir Jalan Raya Parengan, Rahmad mengatakan, penjualan legen di musim kemarau ini terus meningkat. Setiap hari dia bisa menjual 60 sampai 100 botol  demham harga per botol Rp.6000.

"Musim kemarau semakin laris, sehari bisa mendapat untung sampai 100 ribu rupiah" kata pria asal Desa Semanding, Kabupaten Tuban ini.

Rahmad menceritakan dirinya sudah memulai usahanya dua tahun belakangan ini. Sampai hari ini, dia sudah membuka 6 cabang di kecamatan-kecamatan lain. Kalau ditotal setiap harinya dia bisa menerima untung antara Rp.500 ribu sampa Rp.800ribu. Sehingga bisa mencukupi kebutuhanya.

"Legen hasil penyulingannya kalau musim kemarau bisa sangat manis, beda dengan musim penghujan yang relatif tidak manis," pungkasnya.
 
Hal yang serupa juga dialami oleh salah satu penjual legen yang mendirikan stand di pinggir trotoar Jalan Raya  Singgahan, Bang Udin panggilan akrabnya, mengatakan bisa lebih untung banyak penjualan legennya saat musim kemarau.  "Lebih untung banyak, sebab penjualan meningkat," tuturnya.

Salah satu pembeli, Roni mengaku legen di musim kemarau rasanya lebih manis dan segar, sehingga cocok kalau dibuat oleh-oleh untuk keluarga di rumah.

"Ini beli untuk keluarga. Kalau cuaca panas seperti ini, rasanya lebih manis," jelas pembeli asli Jatirogo yang kebetulan lewat jalan tersebut. [hid/ito]