Pelaksana Tugas (plt) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban menyatakan, kampanye vaksinasi Measles Rubella (MR) berjalan maksimal. Hasilnya, ribuan anak di Bumi Wali telah selesai mendapatkan imunisasi vaksin campak dan rubella tersebut.
Usai melalui proses panjang, akhirnya Komisi Fatwa Majlis Ulama Indonesia (MUI) memutuskan bahwa Vaksin MR yang dikeluarkan produsen Serum Institute of India (SII) diperbolehkan (Mubah) untuk imunisasi. Hal itu karena memperhatikan tiga perkara.
Masyarakat Tuban tampaknya benar-benar antusias dengan program pemerintah pemberian vaksin rubela dan campak yang dimulai sejak dua bulan lalu.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tuban, berharap target Program Imunisasi Campak/Measles dan Rubella MR di Kabupaten Tuban sebanyak 254.720 anak bisa terlampui akhir bulan ini.
Imunisasi ulang akan dilaksanakan secara bertahap menyusul proses pendataan jumlah anak yang diduga mendapat vaksin palsu.
Peredaran vaksin palsu, yang menggegerkan publik di Indonesia selama beberapa pekan terakhir cukup membuat masyarakat resah. Tak terkecuali, warga di Kabupaten Tuban.
Pihak Puskesmas Bangilan mengimbau masyarakat di kecamatan tersebut, tidak perlu khawatir atas pemberitaan vaksin palsu yang beredar akhir-akhir ini.
Badan Reserse Kriminal Polri tengah mengusut kasus beredarnya vaksin palsu di Tangerang, Bekasi, dan Jakarta. Sejauh ini, sudah ada tujuh tersangka yang diamankan.
Beredar kabar bahwa vaksin polio suntik terdapat campuran bahan yang berasal dari babi, tapi saat ini belum diproduksi. Berdasarkan rencananya, vaksin ini akan menggantikan vaksin polio tetes, namun sampai saat ini masih ditindak lanjuti serta menunggu fatwa dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Saat mendengar kata imunisasi, yang terpikir adalah imunisasi hanya untuk anak-anak. Padahal orang dewasa, terutama yang berisiko tinggi, juga perlu imunisasi.
