Tak ada habisnya jika kita akan menguak sejarah tentang islam di Tuban. Kabupaten yang berada di pesisir utara pulau jawa ini dipenuhi oleh sejarah tentang islam, yaitu tentang kewalian, tak heran jika kabupaten ini dijuluki sebagai Bumi wali. Mulai dari makam, dan juga petilasan para wali ada di Kabupaten ini.
Laga Persatu Tuban saat menjamu tamunya Laga FC Surabaya berhasil dimenangkan tuan rumah dengan angka 2-1. Laga yang dilangsungkan di stadion loka jaya Tuban pada Minggu (8/5/2016) tersebut, menjadi catatan bagi Punggawa Persatu, Ronggo Mania (Supoter Persatu) dan tak lupa sang pengatur strategi, yaitu Mursyid Efendi.
Tim kesebelasan Persatu Tuban, menggenjot latihan menjelang keikutsertaan di kompetisi Indonesia Soccer Championship (ISC) yang akan digelar akhir bulan ini.
Jelang kompetisi yang akan segera digulirkan pada bulan April 2016 ini sejumlah klub telah melakukan persiapan laga uji coba, begitu pun dengan Persatu Tuban.
Para pecinta sepakbola tampaknya sebentar lagi akan bersuka ria, sebab sebentar lagi kesebelasan tim sepakbola di tanah air akan mulai kembali berlaga dalam kompetisi. Hal tersebut merupakan hasil pertemuan para Manager Tim Sepakbola Se-Indonesia, termasuk Persatuan Sepakbola Tuban (Persatu) di Ciamis Jawa Barat.
Seorang gadis, sebut saja Bunga (17), menjadi korban pencabulan dan persetubuhan seorang pria yang bernama Arizal Albad (32), warga Desa Patihan, Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban, di petilasan goa Gembul, di Dusun Gembul, Desa Jadi, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban.
Kecamatan Tambakboyo merupakan salah satu kecamatan yang wilayah geografisnya berada di garis pantai, atau tepat berada di Jalur Pantura Kabupaten Tuban, siapa sangka di Kecamatan ini terdapat salah satu bangunan bersejarah syiar Wali songo. Bangunan tersebut diberi nama "Petilasan Wali Songo" tepatnya di Desa Gadon. Mungkin selama ini benar jika Kabupaten Tuban merupakan tempatnya para wali, dengan dibuktikan bangunan-bangunan bersejarah yang ada. Menurut cerita, bangunan petilasan wali songo ini sudah lama ada, mungkin sejak zaman pera wali dulu. Namun ditemukannya kira-kira pada saat zaman penjajahan belanda di Indonesia, sebab pada saat itu sudah ada yang menjaga petilasan ini yaitu Mbah Kamtari Sarbani.
Suprih (44), saksi mata tersambarnya petir dua warga Dusun Lengki, Desa Pakel, Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban, mengaku sangat dekat dengan lokasi kejadian.
Tim kesebelasan Persatu Tuban, tampaknya akan vakum untuk beberapa waktu ke depan. Lantaran sampai detik ini, belum ada planning atau rencana adanya turnamen atau kompetisi yang akan diikuti.