Diskoperindag Tuban dan Bupati Lindra Berbeda Pendapat soal Harga Elpiji

Reporter : Muhammad Nurkholis

blokTuban.com - Berbeda pendapat dengan Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Tuban, Bupati Tuban sebut tak ada keterlambatan dropping elpiji 3 Kilogram (Kg) di Tuban, Senin (18/3/2024).

Ditemui blokTuban.com saat melakukan Safari Ramadan 1445 H di Pondok pesantren Imrotul Khoirot di Desa Minohorejo, Kecamatan Widang, Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky, menuturkan jika terkait kondisi melambungnya harga elpiji pihaknya akan melakukan pengecekan. 

Sebab kondisi saat ini, ketersediaan elpiji di Kabupaten Tuban masih melimpah. 

“Insyaallah akan kita kroscek ke bawah, tapi pada dasarnya ketersediaan elpiji kita melimpah,” ujar Aditya Halindra Faridzky.

Lebih lanjut pria yang akrab disapa Lindra ini menuturkan jika, standar harga elpiji sudah ditentukan oleh Pertamina dan sudah baku mulai dari agen hingga pangkalan.

Hal ini bertujuan untuk meminimalisir adanya permainan harga elpiji di Kabupaten Tuban.

Disinggung terkait dugaan adanya permainan harga yang dilakukan pengecer elpiji, menurut Lindra pihaknya belum mendapatkan laporan terkait itu. 

Namun nantinya, dinas terkait (Diskoperindag) akan diturunkan untuk melakukan pengecekan terkait dugaan tersebut.

“Dinas terkait akan kita turunkan untuk mengkroscek itu semua,” imbuhnya.

Kemudian putra dari Haeny Relawati Rini Widyastuti ini juga menegaskan, jika di Kabupaten Tuban tidak ditemukan adanya keterlambatan dropping elpiji dari Pertamina.

“Tidak ada keterlambatan dropping karena masih melimpah, nanti akan kita cek,” pungkasnya.

Sedangkan dalam pemberitaan blokTuban.com sebelumnya bahwa Pemkab Tuban melalui Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Tuban, Agus Wijaya, mengatakan jika, kenaikan harga elpiji bahkan sampai Rp29.000 ditengarai adanya keterlambatan dropping saat libur tanggal merah selama 3 hari. 

Hal itu, langsung dibantah Taufiq Kurniawan, Section Head Communication and Relations Pertamina Patra Niaga di region Jatimbalinus (Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara). 

Pertamina justru menanyakan pengawasan Pemkab Tuban terhadap para pengecer di lapangan, hingga memicu lonjakan harga Elpiji kisaran harga Rp25-29 ribu dari HET Rp16 ribu di pangkalan resmi Pertamina. 

[Nur/Ali]