Kuah Rebusan Mie Instan Baiknya Diganti Atau Tidak?

Oleh: Dwi Rahayu

blokTuban.com - Kuah rebusan mie instan selama ini banyak dianggap kurang sehat ketika dikonsumsi. Namun beberapa keterangan ahli gizi justru beranggapan sebaliknya.

Memasak mie instan dengan cara direbus sebenarnya dapat memiliki nilai gizi tertentu, terutama jika air rebusan tersebut mengandung sejumlah nutrisi yang larut dalam air selama proses memasak mie.

Kominfo melalui laman resminya menyatakan bahwa kuah rebusan mie instan tidak harus dibuang, sebab dalam mie instan terdapat beberapa vitamin, salah satunya asam folat yang terkandung di dalam tepung terigu baik untuk tubuh, dan asam folat tersebut larut dalam air, sehingga apabila air rebusan dibuang, asam folat tersebut akan ikut terbuang.

Sedangkan dikutip dari laman AKG FKM UI, beberapa ahli berpendapat, selain asam folat, adapula vitamin A, zat besi, dan zinc yang bersifat larut dalam air. Artinya, saat mi instan direbus dalam air, nutrisi-nutrisi ini akan terlarut dalam air rebusan.

Apabila air rebusan ini dibuang, maka zat gizinya yang terlarut juga ikut terbuang. Sementara itu, dokter spesialis penyakit dalam konsultan gastroenterologi hepatologi, Prof H Ari Fahrial Syam mengatakan saat memasak mi rebus, mengasup air rebusan mi boleh saja dilakukan. Namun, jika terlalu asin, sebaiknya tidak

Jika tidak berbahaya, mengapa air rebusan mi keruh? Dikutip dari laman AKG FKM UI, menurut Pratiwi et al (2017), air rebusan mi instan memiliki tampilan keruh dikarenakan kandungan pati (karbohidrat) yang terlarut.

Granula pati yang direndam dalam air akan membengkak dan pecah. Hal ini menyebabkan molekul pati keluar dari granula dan masuk ke dalam air rebusan.

beberapa orang memilih untuk tetap memasukkan kuah rebusan mie instan dalam hidangan mereka untuk mendapatkan lebih banyak nutrisi dan rasa. Hanya saja, keputusan ini tergantung pada preferensi pribadi dan tujuan kesehatan atau diet masing-masing orang.

 

 

Temukan konten blokTuban.com menarik lainnya di GOOGLE NEWS