Sejarah dan Tradisi Desa Nguluhan Tuban, Produk Unggulannya Mbote

Penulis : Ahmad Nawaf Timyati Fandawan

blokTuban.comDesa Nguluhan merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban. Desa ini terbagi menjadi dua dusun yakni Dusun Krajan dan Kedung Jero dengan jumlah penduduk kurang lebih sekitar 2.100 an jiwa yang bermayoritas sebagai petani. Dikarenakan wilayahnya juga termasuk wilayah perbukitan yang mana banyak didominasi oleh area persawahan.

Desa Nguluhan berbatasan langsung dengan Desa Talangkembar di sebelah Utara, Desa Mulyoagung Kecamatan Singgahan di sebelah Barat, Desa Tanggulangin di sebelah Selatan dan Timur. Desa Nguluhan sekarang dimpimpin oleh Sutikno (37) selaku Kepala Nguluhan, Minggu (10/12/2023).

Mengenai sejarahnya Desa Nguluhan menurut Sutikno (37) selaku Kepala Desa Nguluhan menuturkan bahwa dahulu sebelum terbentuknya Desa Nguluhan desa ini terletak di sebuah tempat yang bernama Kejel yang dipimpin oleh seorang pemimpin yang konon sakti mandraguna.

Namun tidak diketahui kenapa warga masyarakat Kejel satu persatu pergi meinggalkan tempat tersebut dan berpindah ke tempat yang sekarang ini bernama Desa Nguluhan. Nguluhan sendiri berasal dari sebuah bambu yang bernama uluh yang mana sebelum terbentuk sebuah desa dahulu desa ini adalah sebuah hutan bambu uluh.

“Desa Nguluhan ini sebelumnya banyak hutan – hutan bambu uluh itu tadi ditebang satu persatu akhirnya dibuat tempat pekarangan rumah dan akhirnya terbentuk Desa Nguluhan,” Tutur pria berusia 37 tahun tersebut.

Disinggung mengenai tradisi atau budayanya masyarakat Desa Nguluhan masih melakukan tradisi sedekah bumi yang biasanya dilaksanakan setiap bulan besar yang terletak di Dusun Krajan di RT 5 dan Dusun Kedung Jero di RT 1 di sebuah punden desa yang berupa sumur tua dan juga pohon besar yang diyakini keramat oleh warga setempat, acara tersebut biasanya dengan membawa sebuah tumpeng dan juga makanan – makanan dan berkumpul bersama disebuah tempat tersebut.

Dan juga terdapat sebuah acara rutinan yang biasanya dilakukan pada bulan suro hal ini dimaksudkan sebagai sebuah kegiatan tolak bala yang dilakukan warga desa agar desanya dihindarkan dari berbagai macam hal – hal buruk. 

Mengenai potensinya sendiri Desa Nguluhan adalah adanya sebuah goa yang bernama Goa Putri Asih yang dahulu sempat ramai dikarenakan goa tersebut sangat indah namun sayangnya goa tersebut ditutup dikarenakan kepengurusan pengelolaan. 

Desa Nguluhan sendiri sebagai mayoritas wilayahnya berupa pertanian yang mana yang paling produktif yakni dari penghasil jagung dan juga padi, tetapi untuk produk unggulannya sendiri menurut Kepala Desa Nguluhan yakni Mbote.

“Ya mulai sekarang ini saya munculkan Mbote. Mbote itu ya kayak olahan talas gitu ya dari ubi – ubian ngoten semenjak itu mulai saya munculkan setiap ada kegiatan saya buat jajan – jajan kadang keripik mbote jadi jajan lah donat mbote kemaren juga bisa,” Ujarnya. [Naw/Ali]