Ribut dan Tawuran di Kompetisi Liga 3 Jatim, Klub Didiskualifikasi

Reporter : Ali Imron

blokTuban.com - Ketua Umum Asprov PSSI Jawa Timur, Ahmad Riyadh menegaskan bahwa selama kompetisi LIga 3 Jatim ada aturan tegas bila terjadi ribut atau tawuran. Klub yang bersangkutan terancam didiskualifikasi, MInggu (26/11/2023).

Aturan tersebut ramai diperbincangkan setelah 54 klub peserta membuat pakta integritas yang harus ditandangani Presiden Klub/Owner/CEO/manager, seluruh pemain dan official tidak terkecuali, termasuk para pimpinan suporter, ini dilakukan demi tercapainya kompetisi yang aman dan nyaman.

Beberapa poin dari pakta integritas ini adalah : tidak akan menjadi bagian dari segala bentuk perjudian dan/atau taruhan apa pun dalam bentuk online ataupun secara langsung terkait dengan sepak bola, termasuk meminta atau memfasilitasi atau mencoba untuk meminta atau memfasilitasi orang lain untuk melakukannya.

Tidak akan menoleransi segala bentuk manipulasi (baik dengan menawarkan atau mencoba menawarkan suap atau dengan menerima atau mencoba menerima atau mencari suap) atau secara tidak sah mengubah atau mempengaruhi hasil atau aspek lain dari suatu pertandingan atau kompetisi sepakbola.

Kemudian tidak akan melakukan provokasi yang menimbulkan keributan sehingga tidak bisa menjaga stabilitas keamanan di tempat pertandingan berlangsung; Dan yang paling penting bersedia di diskualifikasi dari Kompetisi Liga 3 Kapal Api Asprov PSSI Jawa Timur 2023/2024 jika terbukti melakukan provokasi/pembuat keributan/tawuran/kericuhan.

Jika kesepakatan itu dilanggar, akan ada sanksi berat yakni diskualifikasi dari kepesertaan kompetisi Liga 3 Kapal Api PSSI Jatim.

“Kami membuat pakta integritas dengan klub peserta, hal tersebut sebagai upaya dan langkah pencegahan terhadap tindakan-tindakan atau persepsi-persepsi negatif yang dapat merugikan sepakbola Jawa Timur,” kata Ahmad Riyadh. 

“Selain itu berlangsungnya Liga 3 Kapal Api ini berdekatan dengan pesta demokrasi yaitu Pemilu. Kami semua insan sepakbola juga harus ikut mensukseskannya dengan ikut menjaga stabilitas. Kalau ada pertandingan ribut, kacau, tawuran langsung diskualifikasi,” jelas Ahmad Riyadh.

Dengan adanya pakta integritas ini sangat mengikat dan harus dipahami semua klub peserta termasuk para suporter. Penegakan hukum terhadap pelanggaran pakta integritas tersebut dilaksanakan oleh komdis yang mempunyai kekuatan hukum sama dengan kode disiplin dan regulasi kompetisi.[Ali/Dwi]