Sendang Kalangan, Potensi Wisata di Desa Montongsekar Tuban Terbengkalai Terbentur Dana

Penulis : Ahmad Nawaf Timyati Fandawan

blokTuban.comDesa Montongsekar merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban. Desa Montongsekar terbagi menjadi 3 dusun yakni Dusun Lomanis, Dusun Krajan dan Dusun Kerok. Desa Montongsekar sendiri sekarang dipimpin oleh Kasmuji selaku Kepala Desa Montongsekar.

Dengan penduduk yang memiliki hak pilih sekitar 3.932 untuk saat ini dan dengan jumlah keseluruhan kurang lebih sekitar 4.000 – an lebih jiwa ini memiliki profesi yang bermayoritas sebagai petani dan sebagian berprofesi sebagai pedagang, Senin (30/10/2023)

Desa Montongsekar sendiri terkenal dengan salah satu sumber air yakni Sendang Kalangan. Sendang Kalangan sendiri adalah sebuah sendang atau sumber mata air yang terletak di Dusun Krajan, di sendang ini juga terdapat sebuah kolam yang konon adalah kolam peninggalan Belanda pada zaman dahulu.

Mengenai potensinya sendiri Kasmuji (48) mengatakan bahwa Desa Montongsekar sebenarnya mempunyai sebuah potensi wisata, dan wisata yang paling terkenal yakni Sendang Kalangan bahkan Sendang Kalangan ini juga dulu sempat dilaunching dari Bupati Tuban untuk dibuat wisata, namun akibat suatu kondisi yang tidak memungkinkan ini yakni adanya kekurangan dalam anggaran pembuatan wisata akhirnya Sendang Kalangan berhenti ditengah jalan dan masih terbengkalai sampai saat ini.

“Sebenarnya wisata yang terkenal ya itu Sendang Kalangan cuma belum bisa ter realisasi dengan adanya pembangunan – pembangunan karena itu butuh anggaran yang besar. Dulu pernah dilaunching dari Pak Bupati juga dengan adanya kondisi tidak memungkinkan termasuk anggaran akhirnya berhenti di jalan. Ya rencana mau dibangun untuk kolam renang,” Tutur pria berusia 48 tahun tersebut saat diwawancarai blokTuban.

Disinggung mengenai tradisinya, Desa Montongsekar masih lekat dengan tradisi sedekah bumi yang dilaksanakan di Sendang Kalangan yang juga dilaksanakan kesenian Tayuban selain itu ada juga di sumur wali yang biasanya dilaksanakan pada bulan Suro di hari Rabu Legi Malam Kamis. Menurut ceritanya sendiri Sendang Kalangan dan sumur wali masih saling berhubungan dan merupakan satu pasangan yang mana konon sumur wali yang laki – laki dan Sendang Kalangan yang perempuan.

“Nek saya dengar dan saya tahu atas namanya di sumur wali itu namanya Mbah Muhammad Nur Halim dan Abdurrahman termasuk kan pendiri istilahnya babat yang dulu alas Desa Montongsekar untuk terjadinya Montongsekar, yang di Sendang Kalangan itu kalau ndak salah namanya Mbah Siyem yang saya dengar kan itu,” Tutur Kasmuji.

Adapun di sumur walinya konon juga terdapat sebuah makam gaib yang konon tidak bisa dilihat oleh sembarang orang dan hanya orang – orang tertentu saja tetapi sesepuh desa mengatakan bahwa lambat laun makam tersebut akan nampak dan ada.

“Memang dulu banyak makam – makam mas sudah ada makamnya memang makamnya itu secara gaib tidak bisa masyarakat tahu sendiri kecuali hanya orang – orang yang tau, InsyaAllah lambat laun di sumur wali itu kemungkinan akan terjadi itu (ada makam dan ada peziarahnya) pesennya dari sesepuh – sesepuh kita, ada kuburan sudah nampak tapi ya istilahnya kuburan ghoib mas, ada yang tau dan ada yang enggak,” Tambahnya.

Dibahas sedikit tentang keseniannya sendiri Desa Montongsekar yakni masih adanya budaya kesenian tradisional yakni reog dan jaranan yang saat ini masih ada dan dikelola oleh Pemerintah Desa Montong yang bekerja sama dengan karang taruna. [Naw/Ali]