Mesin RDF Kelola Sampah 150 Ton per Hari, Pemkab Masih Punya PR 350 Ton

Reporter : Ali Imron 

blokTuban.com - Mesin kelola sampah Refuse Derivied Fuel (RDF) kini sedang proses lelang di Pemerintah Pusat. Diproyeksikan mesin kelola tersebut mampu mengatasi sampah sebanyak 150 ton per hari. 

Saat ini, Kabupaten Tuban menghasilkan 500 ton sampah per hari. Sehingga, sisa sampah 350 ton per hari tersebut masih menjadi Pekerjaan Rumah (PR) bagi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban. 

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan (DLHP) Tuban, Bambang Irawan mengatakan, bahwa Pemkab sudah menyediakan lahannya di kawasan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Gunung Panggung di Kelurahan Gedongombo, Kecamatan Semanding. Infrastruktur pendukung dan dokumen lingkungan juga sudah rampung. 

"Kapasitas TPA Gunung Panggung 50 ton. Adanya mesin RDF dengan kapasitas 150 ton tentu membantu sekali bagi Pemkab," ujar Bambang Irawan kepada blokTuban.com usai apel gelar pasukan Operasi Mantap Brata Semeru 2023-2024 di Mapolres Tuban, Selasa (17/10/2023). 

Bambang menambahkan anggaran mesin RDF kurang lebih Rp100 miliar dari Bank Dunia. Pembangunannya diharapkan mulai tahun 2023 ini. Jika tahun 2023 dapat dimulai, maka 2024 sudah commisioning dan operasi di tahun 2025. 

"RDF Tuban bukan yang terbesar. Ada yang masih besar lagi kapasitasnya," jelasnya. 

Soal sisa sampah 350 ton tersebut, Bambang telah menyiapkan solusi penanganannya. Seperti 80 ton dikelola sendiri di TPA, lalu 230 ton dikurangi atau dipilah di tingkat rumah tangga. 

"Paling tidak 30 persen berkurang," imbuhnya. 

Rencana kedepannya, Bambang akan menggunakan gas Metana yang dihasilkan TPA untuk menggerakkan mesin RDF. Sebab, selama ini gas tersebut dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar. 

Diketahui, proyek mesin sampah RDF tengah santer diperbincangkan sejak bulan Mei 2021. Pemerintah Pusat akan menggelontorkan dana APBN senilai Rp122.700.000.000. 

Output RDF hasil kelola sampah akan dipakai pabrik semen sebagai bahan bakar alternatif pengganti batu bara. Sebab, kalori sampah nilainya di bawah batu bara. [Ali/Dwi]