Petani di Soko Tuban Bisa Untung 3 Kali Lipat Usai Terapkan Pertanian Organik

Reporter : Ali Imron

blokTuban.com - Petani di Desa Rahayu, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban kini dapat merasakan untung 3 kali lipat lebih setelah menerapkan pertanian organik. Sebelumnya, para petani hanya panen 2 ton per hektare, sekarang mampu menghasilkan 7 ton per hektare.

Ketua Gapoktan Desa Rahayu Sutikno menyampaikan perbedaan yang signifikan antara hasil panen pertanian organik dibanding metode konvensional. 

“Dulu sebelum melaksanakan pertanian organik, kami hanya bisa paling banyak panen 2 ton/hektar. Saat ini di musim pertama pertanian organik kami mampu panen rata-rata 7 ton/hektar,” ungkap Sutikno.

Petani Rahayu lanjut Sutikno merupakan binaan Pertamina EP Sukowati Field untuk pertama kalinya merasakan panen perdana pertanian organik.

Program ini dilaksanakan PEP Sukowati Field, bagian dari Zona 11 Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina sejak bulan Mei untuk mendukung ketahanan pangan di desa tersebut.

Manager Sukowati Field Totok Parafianto menyampaikan pentingnya program ini untuk dapat dikembangkan lebih luas lagi sehingga penerima manfaat program semakin banyak.

“Program ini akan kami kawal dan evaluasi sesuai dengan rencana kerja program yang disusun bersama. Sebagai permulaan ini telah menunjukan hasil yang baik. Kedepannya diharapkan program akan lebih berkembang sehingga petani-petani disini lebih berdaya dan mandiri,” ujarnya.

Perwakilan Dinas Pertanian Kabupaten Tuban Suyanto menyampaikan apresiasi kepada PEP Sukowati Field yang telah membantu petani untuk meningkatkan produktivitas pertanian di Desa Rahayu melalui Program Pengembangan Masyarakat (PPM) Pertanian Organik ini.

”Program ini sejalan dengan visi-misi Kabupaten Tuban untuk mewujudkan Tuban Sejahtera, Berkeadilan, Berbudaya, Berdaya Saing dan Berbasis Lingkungan. Kami sampaikan apresiasi PEP Sukowati Field yang telah turut membantu meningkatkan produktivitas padi di Kabupaten Tuban,” ucapnya.

Kedepannya program ini diharapkan mampu menjadi sarana peningkatan pendapatan petani melalui peningkatan hasil panen. Tuban yang merupakan salah satu lumbung pangan nasional memiliki potensi yang besar untuk pengembangan pertanian organik.

Selain memperkuat potensi tersebut dengan meningkatkan  produktivitas padi, perlu memperhatikan kualitas lingkungan dengan metode yang ramah lingkungan.

Program Pertanian Organik dilaksanakan oleh Kelompok Pertanian Organik Antasena yang beranggotakan 48 petani. Melalui kajian yang dilakukan oleh Universitas Nasional, Jakarta, program pertanian organik di Desa Rahayu ini mampu berkontribusi pada perbaikan lingkungan melalui subtitusi pupuk kimia sebanyak 400 Kg/ha menjadi pupuk organik sebanyak 3-4 ton/ha.

Hal ini berdampak pada perbaikan tanah sawah yang berpotensi terjadinya kerusakan akibat residu pupuk kimia pada lahan pertanian seluas 1 Hektar.

Selain itu, pemanfaatan 4-5 Ton kotoran ternak menjadi pupuk organik berkontribusi dalam menghasilkan C-Organik sebesar 2,24 %, Poshpor 96,80 ppm P2O5 dan unsur Nitrogen sebesar 0,11%. Hal ini termasuk dalam kategori sedang dalam standar kesuburan tanah sawah. [Ali/Dwi]