Insiden Lahan Kilang GRR Terbakar, BMKG Tuban: Dampak Musim Kemarau

Reporter: Savira Wahda Sofyana

blokTuban.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kabupaten Tuban, turut buka suara terkait kebakaran hebat yang terjadi di area lahan rencana kilang minyak milik Grass Root Refinery (GRR), yang berada di kawasan Jati Peteng, tepatnya di Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban. 

Menurut Kepala BMKG Kabupaten Tuban, Zem Irianto Padma jika secara tidak langsung, kebakaran yang terjadi tersebut merupakan dampak dari musim kemarau, yang disertai dengan adanya penguatan fenomena El Nino, yang terjadi tahun ini. Yang mengakibatkan sebagian besar Wilayah Indonesia, termasuk Kabupaten Tuban mengalami penurunan curah hujan.

"Dari monitoring hari tanpa hujan diketahui bahwa Wilayah Kabupaten Tuban, termasuk kategori sangat panjang yaitu dalam 31 hingga 60 hari berturut-turut tidak ada hujannya," ujarnya kepada blokTuban.com, Kamis (7/9/2023). 

Kondisi tersebut, lanjut Zem sapaan akrabnya, menyebabkan rumput pada lahan menjadi kering, daun-dayn kering berguguran, suhu udara pada siang hari terasa panas dan terik, serta anginnya yang sedikit agak kencang. 

Dengan keadaan yang seperti itu, tentu sangat rawan menimbulkan kebakaran. Terlebih, jika terdapat pemicu seperti halnya puntung rokok yang sengaja dibuang secara sembarangan. 

"Pemicu lain yang sangat rawan menimbulkan kebakaran adalah membakar sampah di dekat lahan kering atau membuka lahan dengan cara membakar," jelasnya. 

Oleh karena itu, Zem menghimbau kepada seluruh masyarakat di Kabupaten Tuban, agar tidak membuang puntung rokok sembarangan ataupun membakar sampah di dekat lahan kering, karena dapat menimbulkan kebakaran. 

Selain itu, masyarakat juga dilarang untuk melakukan pembukaan lahan atau kebun dengan cara dibakar selama musim kemarau. Sebab kondisi saat ini lebih kering, sehingg anginnya kencang sedangkan curah hujannya sangat rendah sekali. 

"Kondisi cuaca yang lebih kering dengan Anging kencang dan curah hujan yang sangat rendah, sangat berpotensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan yang luas, apalagi ada api sebagai pemicunya. Selain itu masyarakat juga dihimbau untuk menggunakan air secara bijak," imbuhnya. [Sav/Dwi] 

 

 

Temukan konten blokTuban.com menarik lainnya di GOOGLE NEWS