Nikmatnya Santap Nasi Bakar Sambil Liburan di Pantai Tuban

Reporter: Ali Imron

blokTuban.com - Setelah kerja beberapa hari, tak ada salahnya meluangkan waktu untuk liburan akhir pekan bersama orang-orang tersayang. Tak harus kaluar kota karena masih musim pandemi, liburan bisa dilakukan dengan datang ke beberapa pantai di Kabupaten Tuban.

Tuban dengan bentang pantai 65 kilometernya, memiliki beberapa objek wisata pantai yang bisa dikunjungi. Mulai dari Pantai Desa Gesikharjo, Pantai Kelapa di Kecamatan Palang, Pantai Boom di Kecamatan Tuban, Pantai Cemara dan Semilir di Kecamatan Jenu, maupun Pantai Sowan di Kecamatan Bancar.

Semua lokasi pantai tersebut memiliki daya tawar panorama menarik masing-masing, serta memiliki kuliner khas yang bikin pengunjung bergegas mencicipinya. Contohnya di Pantai Semilir Desa Socorejo, Kecamatan Jenu.

Jika sebelumnya kuliner andalan nasi pindang godong jati, sekarang pengunjung perlu mencicipi menu baru yaitu nasi bakar. Meskipun menu sederhana, tapi selalu menarik untuk segera disantap.

Selain kuat dengan kesan alami berbalut daun pisang sebagai pembungkus nasi, juga bau hangus daun pisang yang terbakar menebar aroma nikmat yang dapat menggugah selera makan.

Tak ada yang tahu pastinya asal makanan yang populer sekitar 2008 tersebut. Tetapi kuliner tersebut dapat dijumpai hampir di semua daerah di Jawa. Setiap membaca atau mengingat nasi bakar, yang terbayang adalah sekepal nasi gurih yang berbalut daun pisang.

Sekepal nasi itu biasa diisi dengan suwiran ayan, ikan, teri, hingga ampela. Variasi isi nasi bakar sendiri menjadi nilai tawar pembeli sesuai selera lidahnya.

Liburan di Pantai Semilir sambil menyantap nasi bakar, menjadi opsi sederhana untuk mengisi liburan bersama pasangan atau orang tua di Kabupaten Tuban. Nasi bakar tersebut dapat dibeli di Warteg Bu Santi atau 23 Kilometer ke arah barat dari Alun-alun Tuban.

Ada dua pilihan bagi pengunjung untuk menikmati nasi bakar Warteg Bu Santi, yang berisi ayam atau ati ampela. Setelah bungkusan dilipat, nasi kemudian dibakar di atas panggangan selama lebih kurang 10 menit. Saat daun pisang mulai layu dan beberapa bagian menjadi kering kecoklatan, nasi diangkat.

Dengan asap yang masih mengepul dan menebarkan bau harum, nasi bakar dihidangkan. Di tengah cuaca sejuk di tepi pantai Laut Jawa menyantap nasi bakar sangat tepat karena hangat. Meskipun sudah dingin, aroma dan kenikmatan nasi bakar pun tak lenyap.

Nasi bakar itu bisa dinikmati dengan harga terjangkau, yaitu Rp12.000 per porsi. ”Kami ingin menciptakan makanan asli Indonesia yang dikenal banyak orang. Di Tuban nasi bakar dapat pilih baik yang isian ayam maupun ati ampela,” ujar pengelola Warteg, Santi kepada Reporter blokTuban.com, Sabtu (22/5/2021). [ali/col]