Wabup Nantikan Kontribusi Nyata IIK NU di Bidang Kesehatan

Reporter: Ali Imron

blokTuban.com - Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Nahdlatul Ulama Tuban telah bertransformasi menjadi Institut Ilmu Kesehatan (IIK) Nahdlatul Ulama (NU).

"Saya berharap lahirnya IIK NU dapat memberikan manfaat nyata serta ikut melaksanakan pembangunan kesehatan di Kabupaten Tuban," ujar Wakil Bupati Tuban Noor Nahar Hussein, Rabu (24/3/2021).

Masa pandemi Covid-19 merupakan pembelajaran yang hebat bagi masyarakat terlebih untuk tenaga kesehatan yang memerlukan praktek secara langsung.

Saat ini sedang dikembangkan praktek secara virtual kekinian yang bisa dilakukan, seperti yang sudah ada saat ini operasi dengan bimbingan secara virtual dari jauh dan bisa dilaksanakan secara lancar, walaupun itu memerlukan teknologi tinggi dan biaya yang tidak sedikit.

Rektor IIK NU Tuban, Miftachul Munir mengatakan, STIKES NU telah resmi menjadi Institut Ilmu Kesehatan Nadhatul Ulama. hal tersebut merupakan sebuah lompatan besar.

"Di Jawa Timur hanya ada dua institusi kesehatan yang telah diizinkan, yaitu IIK Kediri dan IIK NU Tuban," sambungnya.

Adapun proses pengajuan perubahan STIKES NU menjadi IIK NU mendapatkan kemudahan berkat do'a dari seluruh ulama. Ditetapkannya STIKES menjadi IIK NU karena telah memenuhi ketentuan, yakni memiliki lima jurusan yang menjadi syarat pokok untuk disetujuinya STIKES menjadi Institut, di antaranya jurusan kebidanan, keperawatan, ilmu gizi, dan administrasi kesehatan.

"Dalam hal ini peningkatan sumber daya manusia di dalam institut juga terus dilakukan, diantaranya menjalin kerjasama dengan rumah sakit internasional di antaranya  rumah sakit Riyad dan rumah sakit internasional Qatar," terangnya.

Tidak lupa, Munir harapkan IIK NU dapat mencetak sumber daya manusia mumpuni di bidang kesehatan, dan bisa memberikan kontribusi besar kepada masyarakat khususnya di Kabupaten Tuban.

Dalam acara tersebut juga disaksikan secara langsung melalui virtual oleh Gubernur Jawa Timur dra. Hj. Khofifah Indar Parawansa, Rais 'Am PBNU KH. Miftahul Akhyar, dan Ketua Umum PBNU Prof.KH Said Aqil Siradj,  di kesempatan tersebut Wabup juga melantik Miftahul Munir sebagai Rektor IIK NU. [ali/mu]