Melihat Peluang "Freelance", Siapa Tahu Itu Masa Depanmu...

Reporter: -

blokTuban.com - Perkembangan kondisi perekonomian, dan juga teknologi informasi membuat geliat dunia kerja freelance tumbuh dengan pesat.

Bahkan di masa pandemi, pilihan pola kerja lepas semacam ini kian menjadi andalan.

Dari mereka yang umumnya tenaga kerja permanen, menjadi karyawan kontrak sementara, pekerja lepas, maupun karyawan tidak tetap.

Public & Government Affairs Professional, Donna Murdijanto Priadi mengatakan, orang Indonesia mengenal gaya kerja semacam ini dengan sebutan freelancer.

“Freelancer ini sudah ada sejak lama dan terus bertumbuh,” kata Donna.

Donna menuturkan itu kepada Kompas.com seusai acara International Conference on Management in Emerging Markets (ICMEM) SBM ITB, Kamis (6/8/2020).

Dia menyebutkan, sebuah penelitian tahun 2019 mengungkap, dari 170 juta angkatan kerja tahun 2019, 30 persen di antaranya adalah freelancer.

Jumlah itu kemungkinan meningkat tajam di masa pandemi Covid-19, mengingat banyaknya orang yang terkena pemutusan hubungan kerja.

Secara tidak langsung, hal ini pun menjadi peluang besar bagi mereka yang ingin terjun ke dunia freelancer.

Orang yang memiliki keahlian foto -misalnya, bisa mulai mencoba menjual foto mereka lewat Instagram. Orang yang bisa memasak, bisa mulai membuka bisnis kuliner atau katering.

Dalam jangkauan yang lebih luas dan besar, bentuk kolaborasinya bisa dilihat dalaman layanan macam GoJek atau Sayur Box.

“Tantangannya, seberapa besar orang tersebut menguasai keahliannya. Karena orang akan malas berkolaborasi dengan orang yang kemampuannya setengah-setengah,” ucap Donna.

Untuk itu, bagi mereka yang ingin mengambil kesempatan menjadi freelancer, Donna membagikan beberapa tipsnya.

1. Mulai dari yang kamu tahu

Hal penting pertama tentunya mulailah dari sesuatu yang kamu tahu. Artinya, jangan mengawang-ngawang. Misal yang ingin bisnis makanan, pastikan kamu tahu cara memasak.

Atau orang yang ingin membuka kelas yoga, maka dia harus tahu bagaimana cara yoga, baik teknik maupun non tekniknya.

“Walau dia gak pernah ngajar yoga, setidaknya dia sering mengikuti kelas yoga, tahu yoga itu seperti apa,” tutur Donna.

2. Bikin kamu terlihat dan dikenali

Caranya, manfaatkan media sosial. Kamu bisa mulai mengunggah proses pembuatan puding -misalnya. Sehingga orang akan tahu bahwa kamu bisa membuat puding.

Setelah orang-orang tahu, kamu bisa mulai mencoba menjualnya.

3. Kolaborasi

Bagi mereka yang keahliannya masih biasa-biasa, bisa berkolaborasi. Bergabunglah dengan orang yang lebih dulu terjun ke bidang tersebut.

“Jangan putus asa. Apalagi di masa pandemi seperti sekarang,” ucap Donna.

4. Niat

Donna mengatakan, semua hal di atas tentunya berawal dari niat. Jika ingin benar-benar terjun, lakukanlah dengan optimal. Sebab, bisa jadi itu adalah masa depan kamu.

*Sumber: kompas.com