Reporter: Khoirul Huda

blokTuban.com - Bupati Tuban H. Fathul Huda menyebut faktor masih banyak dan nekatnya para produsen arak di Bumi Wali sebutan lain Kabupaten Tuban dikarenakan keuntungan bisnis arak yang menggiurkan.

"Banyak hal yang menjadi faktor kenapa masih nekat memproduksi arak, salah satunya karena bisnis arak keuntunganya menggiurkan," terang Bupati Tuban, saat meninjau penggrebekan produsen arak di Widengan, Senin (23/4/2018).

Lebih lanjut, Bupati menjelaskan beberapa kali penggerebekan tempat produksi arak ini pelakunya pernah ditangkap dengan kasus yang sama. Dan saat diperiksa, kenapa masih melakukan produksi arak yang sifatnya berbahaya karena keuntungannya berlipat.

"Jadi bisnis ini sangat menarik, dan jaminan nyawa pun berani apabila sudah menyangkut bisnis yang menggiurkan ini," tambah Bupati.

Selanjutnya, Bupati dua periode ini mengatakan, terkait programnya agar produsen arak ini bisa beralih ke usaha lain dan tidak lagi memproduksi arak. Pihaknya mengaku menata mentalnya terlebih dahulu.

"Mentalnya ditata dulu, itu akan ada jaminan. Setelah mentalnya ditata maka akan berhasil," pungkas Bupati.

Diketahui dalam penggerebekan produsen arak milik Suci Bagus Setyono (31) warga Lingkungan Widengan, Kelurahan Gedongombo ini petugas berhasil mengamankan 64 drum yang berisi 13.000 liter baceman arak, 23 dus yang berisi 414 liter arak siap edar, satu bull arak, 1 dandang, 3 kompor dan 30 tabung LPG.

Dari penggrebekan itu, pelaku dikenakan pasal 135 jo pasal 71 (2) 140 jo 86 (2) UU Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan  Jo Pasal 204 (1) KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.[hud/col]